Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SETIAP orang dari anak balita hingga dewasa pastinya memiliki jins. Hampir setiap hari kita melihat banyak orang menggunakan celana berbahan denim itu.
Jins memang sudah menjadi bagian fesyen dan bisa dipadupadankan dengan bermacam-macam baju dan aksesori yang membuat penampilan terlihat kasual dan modis.
Seperti fesyen lainnya, tren model jins pun selalu berubah. Hal itu biasanya disesuaikan dengan tren yang berlangsung. Dua tahun terakhir ini model skinny melekat ketat dari atas hingga bawah mata kaki menjadi favorit.
Menurut fesyen desainer Istafada, beberapa model jins lainnya yang menjadi favorit, seperti cropped (memiliki bagian kaki yang terpotong), flare cut atau boot cut (potongan atasnya juga berhenti di pinggang, tetapi longgar di bagian kaki (dari lutut ke mata kaki).
Tren yang berkembang sekarang, lanjut Istafada, ialah pengulangan dari tren yang pernah ada sebelumnya. “Seperti ripped cut (bagian paha sampai bawahnya dirobek). Model jins ini dipopulerkan para rocker era 1970-an sehingga masyarakat banyak yang mengikutinya agar terlihat lebih keren. Sekarang model dari celana jins itu makin beragam,” ujar Istafada kepada Media Indonesia, Selasa (5/4).
Selain model, pemilihan warna jins pun mulai beragam. Beberapa tahun belakangan, jins dengan warna gelap menjadi favorit. Namun, di tahun ini, warna cerah mulai menjadi tren. “Sekarang warna-warna celana jins akan lebih cerah.
Walaupun demikian, warna-warna yang lebih gelap pun akan tetap diminati,” tambah Istafada.
Faktor yang memengaruhi tren pada 2016 masih sama, yakni dipengaruhi musik, film, dan public figure. Masyarakat cenderung mengikuti gaya berpakaian public figure yang mereka idolakan.
Salah satu public figure yang gemar mengenakan jins ialah Cinta Laura Kiehl, 22. Tidak mengherankan bila artis berdarah Jerman-Indonesia itu menjadi brand ambassador Logo Jeans.
Dalam akun Twitter-nya, xcintakiehlx, ia sering memposting gambar saat mengenakan jins. Pada gambar yang di-posting pada 27 Maret 2016 misalnya, perempuan kelahiran 17 Agustus 1993 itu memadukan jins dengan kaus putih dan ikat pinggang. ‘Loving this combo! Jeans by Logo Jeans,’ tulis lulusan Columbia University, Amerika Serikat itu
Pada beberapa postingan lainnya, ia juga terlihat memadukan jins dengan kemeja. Tak lupa dilengkapi dengan aksesori tambahan seperti kacamata ataupun gelang tangan.
Model beragam
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Lee Cooper mengeluarkan produk jins dengan model yang lebih beragam. Menurut Head Product Designer Lee Cooper Indonesia, Anita Kristiany, model-model itu untuk mengekspresikan kepribadian diri serta karakter seseorang yang berbeda. “Cara pakainya lebih mix dan match, express yourself dan how to be different with others,” terangnya.
Model SS16 yang bertajuk, made to be different itu diluncurkan untuk menyambut musim semi yang identik dengan kehidupan baru dan kesegaran. Didominasi dengan warna light indigo serta mengambil tren jeans do it yourself seperti jins dengan teknik washing yang unik atau jins yang sengaja disobek (destroyed).
Koleksi itu mengambil inspirasi dari gaya hidup anak muda di London Timur yang kreatif. Mereka ialah sekelompok anak muda yang mengubah esensi kegiatan berjualan yang konvensional menjadi sesuatu yang lebih kreatif. Perkembangan tersebut kemudian mengarah kepada fenomena global yang lebih modern. Harga dari koleksi itu dijual mulai Rp400 ribu hingga Rp1 juta. (*/S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved