Wapres RI Targetkan 182 Juta Masyarakat Indonesia Tervaksinasi

Mediaindonesia.com
26/2/2021 20:05
Wapres RI Targetkan 182 Juta Masyarakat Indonesia Tervaksinasi
Wapres RI Ma'ruf Amin (di layar)(DOK)

PADA hari terakhir International Conference Tackling The COVID-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy, And Social Perspectives, Kamis [25/2/2021], di Hotel Pullman Bandung, Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin menyampaikan pidato penutup secara virtual.

Dalam kesempatan tersebut, Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan 182 juta masyarakat Indonesia akan tervaksinasi. Menurutnya, sampai saat ini kasus positif (positivity rate) di Indonesia terus mengalami peningkatan namun tingkat kematian mengalami penurunan dibandingkan dengan masa awal pandemi.

Ma'ruf menjelaskan bahwa pemerintah sejak awal pandemi terus berupaya menangani dan mengatasinya dengan mengeluarkan Keppres No 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang kemudian dilebur ke dalam Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Berkaitan dengan dampak langsung kepada masyarakat, Wapres mengungkapkan bahwa pemerintah memberikan bantuan dan menganggarkan dana yang besar bagi penanganan Covid-19, perlindungan sosial, dan UMKM.

Dalam upaya penanganan pandemi, Ma'ruf menyebutkan bahwa pemerintah telah mengedukasi masyarakat terkait penerapan 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun, dan Menjaga jarak). Pemerintah pun menggencarkan 3T (Testing, Tracing dan Treatment), terutama Testing agar sesuai standar WHO.

Selain itu, pemerintah telah menerapkan PPKM setelah terjadinya lonjakan tinggi kasus Covid 19 beberapa pekan lalu. Kemudian, PPKM ini berlanjut dengan skala mikro.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah mengguncang sektor perekonomian global sehingga pemerintah dituntut untuk menjalankan program dan strategi lain untuk melaksanakan pemulihan ekonomi agar menjadi lebih kuat, lebih setara, dan lebih tangguh. Namun menurutnya, dalam hal ini pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dari pelaku bisnis dan komunitas sipil untuk turut mengambil peran membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pandemi Covid-19.

"BUMN juga menyiapkan fasilitas pendukung yakni Wisma Atlet dengan kapasitas hingga
12.000 pasien. Kementerian BUMN bersama TNI dan Polri menyiapkan rumah sakit khusus covid, melakukan pengadaan dan sekaligus vaksinasi sebesar 426 juta dosis dan melaksanakan pengembang vaksin merah putih bersama Kemenristekdikti/BRIN demi mendukung produk Indonesia serta perluasan jaminan lini usaha," ungkap Erick.

Sementara itu, Presiden Kamar Dagang Industri, dan Pertanian Islam (ICCIA), Abullah Saleh Kamel menyampaikan empat hal penting dalam penangan pandemi. Pertama, sektor swasta berperan penting dalam penanganan pandemi. Pemerintah tidak mungkin dapat mengatasi masalah ini sendirian tanpa peran sektor swasta di dalamnya.

Kedua, Ia juga mengajak semua pihak untuk dapat menggunakan sumber daya secara efektif. Ketiga, ekonomi digital perlu di tingkatkan. Di sinilah sektor swasta dapat berperan aktif. Keempat, ia menyebut kerja sama vaksin antarnegara Timur Tengah, Islam, dan Bank Islam akan memegang peran penting.

Di hari terakhir ini, beberapa pembicara memaparkan berbagai upaya dalam menangani pandemi. Seperti upaya pemulihan ekonomi global serta kerja sama regional yang disampaikan Direktur Departemen Makroekonomi Internasional dan Finansial Korea Selatan, Sungbae An.

Selain menjelaskan kendisi ekonomi di atas, An menjelaskan tıga hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah pada 2021. Ia memperingatkan bahwa pengembangan dan distribusi vaksin harus terus berjalan. Selain itu, perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok serta celah antara pasar dengan kondisi ekonomisebenarnya.

Pembicara lainnya, Ketua Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri menekankan tentang pentingnya konektivitas untuk pemulihanekonomi.

Dari segi perbankan, Direktur Hubungan Internasional BRI, Agus Noorsanto menjelaskan peran BRI dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia.

"BRI sebagai bank milik negara tidak hanya mencari profit, namun mempunyai peran sosial dengan mendorong finansial di Indonesia. Sebagai contoh, BRI memberikan pinjaman kepada UMKM dengan subsidi bunga. Kami mencatat ada 4.7 triliun rupiah yang telah dipinjamkan kepada nasabah," ungkap Agus.

International Conference Tackling The COVID-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy, And Social Perspectives yang digagas IKA Unpad bekerja sama dengan Unpad, KADIN, dan ICCIA, resmi berakhir hari ini dengan berbagai rekomendasi. Rekomendasi ini diharapkan mampu memberikan solusi dalam menangani dan mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia dan bahkan di dunia. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya