Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan menyatakan 11 kapal bekas dari Tiongkok berbendera Indonesia akan segera ditenggelamkan. Kapal–kapal tersebut berganti bendera Indonesia agar bisa mengambil dan menangkap ikan di perairan Indonesia secara bebas.
“Kapal eks Tiongkok yang berbendera Indonesa masih ada 11 yang masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung (MA). Kesebelas itu kita tangkap pada Desember 2014 lalu,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, Selasa (5/4).
Kementerian Perikanan pun berharap agar MA segera memutuskan kasasinya. “Kita harap MA bisa segera memutuskan agar nanti barangnya bisa disita oleh negara dan segera ditenggelamkan,” ujar Susi.
Terkait insiden dengan kapal Tiongkok di perairan kepulauan Natuna , Susi menegaskan agar pemerintah Tiongkok bisa menghormati hukum yang ada di Inodnesia. Indonesia, kata Susi, tidak mengenal istilah historical traditional fishing zone seperti yang diklaim oleh pemerintah Tiongkok.
“Tidak ada historical traditional fishing zone. Apa yang dilakukan penangkapan terkait operasional harian kapal Tiongkok itu berada di wilayaah ZEE Indonesia. Kita tekankan, tegas wilayah itu dimana kapal tersebut bukan wilayah historical traditional fishing zone,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan penenggelaman kapal ikan asing yang memasuki wilayah Indonesia selama Susi menjabat sebagai menteri Kelautan dan Perikanan seharusnya bisa menjadi momentum di Indonesia untuk mengembangkan industri perikanan.
Sebab, kata Rizal, sejak adanya penenggelaman kapal ikan asing di wilayah Indonesia, industri perikanan yang mengambil ikan hasil curian di wilyah laut Indonesia, mengalami penurunan.
“Segi lain momentum untu membangun industr perikanan Indonesia. Negara tetangga selama yang memiliki industri perikanan dengan bahan baku dari hasil curian Indonesia sekarang mengalami kesulitan, banyak industri bangkrut,” ungkap Rizal. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved