FSRU Lampung PGN Terima LNG Tangguh

UNIT Penampungan dan Regasifikasi Terapung (Floating Storage and Regasification Unit/FSRU) Lampung, yang dikelola PT PGN LNG Indonesia, Sabtu (2/4), menerima satu kargo gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari Kilang Tangguh, Papua.

Direktur Utama PGN LNG Indonesia, anak usaha PT PGN Tbk, Mugiono, Minggu (3/4), mengatakan setelah berlayar hampir satu minggu dari Papua, kapal pengangkut satu kargo atau setara 137.700 meter kubik LNG, merapat di FSRU Lampung pada Sabtu (2/4) pukul 06.00 WIB.

Selanjutnya, pada pukul 12.00 WIB, proses bongkar muat LNG dari kapal ke FSRU Lampung atau ship to ship mulai dilakukan.

"Proses bongkar muat LNG itu membutuhkan waktu 75 jam atau sekitar tiga hari," katanya.

Menurut Mugiono, penerimaan satu kargo dari Kilang Tangguh itu adalah bagian dari 1,1 juta meter kubik LNG yang akan diterima FSRU Lampung hingga akhir 2016.

"Sementara ini, juga sedang berlangsung negosiasi untuk mendapatkan kargo LNG tambahan dari sumber lain," katanya.

Ia melanjutkan, LNG FSRU Lampung tersebut akan memperkuat pasokan gas bumi PGN khususnya untuk pelanggan di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan.

Sebelum disalurkan, LNG tersebut melalui proses regasifikasi atau diubah dari bentuk LNG yang bersifat cair menjadi gas di FSRU Lampung.

Selanjutnya, gas tersebut dialirkan melalui pipa bawah laut menuju stasiun penerima di Labuan Maringgai, Lampung dan terhubung dengan pipa South Sumatera West Java (SSWJ), sehingga gas dapat didistribusikan ke pelanggan PGN di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan.

Gas FSRU Lampung juga akan mendukung program pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW.

FSRU Lampung memiliki kapasitas penampungan LNG sebesar 170.000 m3 dan kemampuan regasifikasi 240 juta kaki kubik per hari (MMSCFD ).

Fasilitas FSRU itu berada di laut yang berjarak 21 kilometer dari pantai Labuan Maringgai, Lampung. (Ant/OL-3)