Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

PGE Bor Sumur Terdalam

Tesa Oktiana Surbakti
26/3/2016 02:20
PGE Bor Sumur Terdalam
(ANTARA)

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengebor satu sumur panas bumi di proyek Hululais, Bengkulu, dengan kedalaman mencapai 3.203 meter kedalaman ukur (mku).

Itu merupakan sumur panas bumi terdalam di Indonesia yang pernah dibor PGE.

Sekretaris Perusahaan PGE Tafif Azimudin mengatakan sumur dengan kode penamaan HLS-E/1 itu ditajak atau dibor pertama kali pada 28 November 2015 menggunakan rig PDSI tipe N110/M3-28.

"Pengeboran dinyatakan selesai pada 12 Maret 2016, sesuai target yang telah ditetapkan," terangnya dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (23/3).

Sebelumnya, sumur geotermal terdalam di Indonesia ialah sumur AWI 9-9 di lapangan panas bumi Gunung Salak dengan kedalaman akhir mencapai 3.170 mku.

Tafif menjelaskan, secara teknis HLS-E/1 merupakan sumur pemboran berarah tipe big hole dengan sudut inklinasi mencapai 40,6 derajat.

Terletak di Cluster E Proyek Hululais PGE, sumur tersebut memperlihatkan potensi produksi yang cukup menjanjikan.

"Dari profil pemanasan selama 13 jam, sumur HLS-E/1 dapat mencapai temperatur 270 derajat celsius. Artinya sumur ini sangat memungkinan untuk mampu melakukan self-discharge sehingga dapat berproduksi lebih lama dari sumur lainnya," bebernya.

Zona loss sumur tersebut juga cukup tebal, kurang lebih 1.400 meter.

Karena berpotensi untuk memberikan kontribusi produksi fluida yang besar, kapasitas produksi sumur diharapkan dapat dimaksimalkan di atas target atau ekuivalen di atas 10 Mw.


Atasi kurang listrik

Menurut Tafif, keberhasilan PGE menajak sumur terdalam tersebut sekaligus membuktikan kemampuan anak negeri dalam pemanfaatkan kecanggihan teknologi serta ketepatan model geosains dan reser-voir yang telah disusun secara akurat.

"Proyek ini sangat diandalkan untuk membantu mengatasi kekurangan kebutuhan energi listrik di wilayah Bengkulu dan sekitarnya," ujarnya.

Proyek Hululais berlokasi di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, yang berjarak sekitar 180 km dari Kota Bengkulu.

Melalui proyek itu, PGE diproyeksikan mampu menyumbang listrik 1x55 Mw pada Januari 2018 dan tambahan 1x55 Mw pada Desember 2019.

Saat ini PGE mengoperasikan delapan lapangan secara own operation.

Terdiri dari empat lapangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) komersial, yakni Kamojang (235 Mw), Ulubelu (110 Mw), Lahendong (80 Mw), dan Sibayak (12 Mw); serta 4 lapangan dalam tahap pengembangan di Lumut Balai, Karaha, Hululais, dan Sungai Penuh.

Saat ini, total kapasitas terpasang PT PGE 437 Mw setelah beroperasinya PLTP Kamojang Unit 5 yang merupakan pengembangan dari Area Kamojang.

Awal Maret ini, PGE juga mencatat progres proyek Ulubelu Unit 3 dan Unit 4 di Tanggamus, Lampung, dengan total kapasitas 110 Mw telah mencapai 79,65%.

Proyek PLTP Unit 3 berkapasitas 55 Mw itu ditargetkan komersial pada Agustus 2016.

Untuk Unit 4 ditargetkan Juni 2017. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik