Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PERBANKAN asal negeri ginseng Korea, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (Bank Woori Saudara), tengah fokus untuk menaikkan kelasnya menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU III). Ini dilakukan guna meningkatkan daya saing dan menjadi bank besar di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Direktur Utama Bank Woori Indonesia Yanto M Purbo kepada media dalam paparan publik rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) perusahaan, di Jakarta, Rabu (23/3).
Lebih lanjut Yanto memaparkan untuk mendukung rencana tersebut, perusahaan akan mendapat tambahan modal dari induk usahanya, yakni Woori Bank Korea. Namun ia belum bisa memberitahukan berapa tambahan modal yang akan didapatkan.
"Yang pasti, niatan untuk jadi BUKU III ini kuat sekali, dan akan segera terealisasi beberapa tahun ke depan," tutur Yanto.
Selain itu, tambahnya, perusahaan juga akan mendorong ekspansi jaringannya dalam cakupan nasional, dimulai dengan membuka kantor cabang baru dan kantor cabang pembantu di kota besar di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra. Sehingga, diharapkan dapat memberikan impak positif terhadap kinerja perusahaan yakni peningkatan pinjaman dan dana pihak ketiga (DPK) dari nasabah baru.
"Terlebih lagi, kami akan mengembangkan layanan berbasis teknologi, yakni internet banking, mobile banking, dan kartu debit," ujar Yanto.
Direktur Teknologi Informasi (TI) dan Operasi Bank Woori Saudara Hardono Budi Prasetya mengatakan, nantinya nasabah Bank Woori akan diberikan cash management system untuk memeriksa saldo rekening, melakukan transfer, dan transaksi perbankan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah nasabah melakukan transaksi tanpa harus mengunjungi kantor cabang.
"Dengan investasi dalam TI, perusahaan akan meningkatkan layanan nasabah dengan memberikan layanan keuangan yang lebih stabil dan cepat," ujar Hardono.
Dari segi kinerja keuangan, pada 2015 lalu perusahaan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp265,23 miliar atau bertumbuh 92% dari Rp138,07 miliar di periode 2014.
Dengan begitu, perusahaan akan membagikan deviden kepada para pemegang saham sebanyak 15,3% dari laba bersih tersebut, dengan nilai Rp8 per unit sahamnya. Sisa laba bersih akan dialokasikan sekitar 80% untuk laba ditahan, dan 5% untuk pencadangan.
Sedangkan, dari segi aset, di 2015 lalu, perusahaan juga telah membukukan pertumbuhan sebesar 21% menjadi Rp20,02 triliun dari yang sebelumnya Rp16,43 triliun, yang juga diiringi pertumbuhan kredit sebesar 21% menjadi Rp13,78 triliun dari Rp11,31 triliun.
Pada RUPS LB kali ini, perusahaan juga mengumumkan adanya pergantian direksi. Perusahaan mengangkat Park Tae Yong menjadi direktur utama, menggantikan Yanto M Purbo yang saat ini menempati posisi sebagai wakil direktur utama, setelah sebelumnya menempati jabatan direktur utama.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved