Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
BERBAGAI stimulus diperlukan untuk membangkitkan sektor properti agar kembali pulih jadi lokomotif ekonomi nasional sebab sektor properti salah satu yang terdampak pandemi covid-19, menyusul perlambatan yang terjadi dalam tiga tahun terakhir akibat krisis ekonomi global.
Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mendesak pemerintah agar memberi insentif berupa penurunan pajak properti guna membangkitkan sektor properti. Insentif itu berupa penurunan tarif PPh final sewa tanah dan bangunan sebesar 10% menjadi 5% selama pandemi atau untuk jangka waktu antara 12–18 bulan.
“Sektor properti butuh stimulus, dan ini sudah kami sampaikan kepada pemerintah,” ungkap Totok ketika diskusi virtual 75 tahun Indonesia merdeka, properti penggerak perekonomian nasional, Kamis (17/9).
Kemudian, kata Totok, pihaknya juga meminta penurunan tarif PPh final jual-beli tanah dan bangunan sebesar 2,5% jadi 1% selama masa pandemi atau untuk jangka waktu 12-18 bulan. Berikutnya, penurunan tarif PPN sebesar 10% menjadi 5% selama pandemi atau untuk jangka waktu antara 12-18 bulan.
Bahkan, perlu adanya kelonggaran waktu pembayaran PPh final sewa dan jual beli tanah dan bangunan serta PPN selama masa pandemi atau sampai dengan 9-12 bulan dari batas maksimal pembayaran pajak.
Selain dalam pembelian properti, baik perorangan maupun badan usaha yang sumber dananya belum tercatat dalam SPT dikenai pajak 5%. “Hal ini selanjutnya dapat dimasukkan pada SPT untuk pelaporan pajak tahun berikutnya,” kata Totok.
Totok melanjutkan REI juga meminta pemerintah memberikan insentif lain berupa peningkatan anggaran pada APBN untuk sektor perumahan. Pasalnya, penyerapan anggaran pada industri hunian dipandang mampu menghasilkan nilai ekonomi berkali lipat.
Kesulitan arus kas
Pengamat properti Ali Tranghanda menyatakan saat ini sangat diperlukan tindakan penyelamatan perusahaan pengembang dari kesulitan arus kas.
“Perlu ada insentif pemerintah termasuk pajak-pajak pembelian properti khususnya untuk investor lantaran mereka yang relatif siap daya beli, juga perlu relaksasi pembelian properti untuk konsumen,” kata Ali.
Saat ini pemerintah perlu memikirkan pengembang menengah yang sedang kesulitan cash flow. Dia juga menyampaikan perlu ada paksaan agar bank dapat menurunkan suku bunga KPR dan pinjaman.
Bahkan, pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II di DKI Jakarta mungkin akan menurunkan kinerja di sektor properti.
Sebelumnya, selama periode PSBB pertama, properti mengalami penurunan permintaan. Kemudian, banyak orang menunda pembelian properti mereka, bahkan sampai tingkat hunian pun menurun. “Kini pada PSBB fase kedua, mungkin orang akan lebih menunda pembelian,” katanya.
Ali menyarankan bagi pengembang untuk menggarap properti rumah karena masih menjadi incaran masyarakat.
“Berdasarkan survei kami, ada 51,06% masih memilih membeli rumah jika dibandingkan dengan jenis properti lainnya. Minat pembelian tanah kavling juga relatif tinggi sebesar 22,34%, apartemen 11,7%, soho/ruko/rukan 10,64%, dan selebihnya gudang, vila, kondotel, serta lainnya,” pungkas Ali. (S-3)
Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi oleh BTN mencapai Rp106,8 triliun, meningkat 8,1% dibandingkan periode yang sama tahun
CitraGarden City menghadirkan inovasi hunian dengan meresmikan Show Unit Cluster Malta, rumah 3 lantai terbaru yang mengusung arsitektur bergaya Mediterania modern.
Dengan desain ruang yang diperbarui, program-program baru yang lebih bermakna, dan visi yang diperjelas, Onyx Park menghadirkan pendekatan yang berbeda dari konsep resor pada umumnya.
Para pengembang menemukan bahwa konsumen properti dari mancanegara tertarik pada estetika desain sama yang berakar pada minimalisme khas Skandinavia.
Krisis iklim menuntut semua sektor bertindak cepat, termasuk industri properti yang menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar.
Program insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) terbukti menjadi penyelamat bagi masyarakat yang ingin mewujudkan mimpi memiliki rumah pertama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved