Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PANDEMI covid-19 telah mengubah kebiasaan masyarakat, salah satunya ialah dengan menggunakan sistem pembayaran secara digital. Hal itu membuat pembayaran sistem digital terakselerasi dengan cepat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan sebelum pandemi terjadi, BI bergerak cepat mengintegrasikan sistem pembayaran digital dan membangun proses end-to-end pada ritel yang sangat kecil, e-commerce, teknologi finansial (fintek), hingga perbankan.
Baca juga: Sasar Usaha Kecil, BI Sosialisasikan Penggunaan QRIS
Alhasil, digitalisasi sistem pembayaran dan keuangan semakin terakselerasi saat terjadinya pandemi, terutama penggunaan pada kalangan milenial. Hal ini tercermin dari penerapan Quick Response Indonesia Standard (QRIS).
"Hingga saat ini, Bank Indonesia mencatat merchant yang telah menggunakan QRIS mencapai 4,57 juta merchant," ungkapnya dalam peluncuran Aftech Annual Member Survey, Kamis (10/9).
Perry memproyeksikan, angka tersebut bisa meningkat dua kali lipat pada 2021, tentunya sejalan dengan integrasi yang kuat dalam ekosistem keuangan digital bersama dengan industri, baik perbankan maupun fintek.
"Jika berjalan bersama, saya kira merchant ini bisa meningkat dua kali lipat pada tahun depan dan tahun berikutnya, terutama pada ritel dan UMKM," kata Perry.
Perry menambahkan, derasnya arus digitalisasi keuangan ini merupakan potensi yang besar. Tercatat juga, transaksi uang elektronik tumbuh signifikan di tengah pandemi, yaitu mencapai 44%.
Adapun, BI sebelumnya mencatat posisi uang kartal yang diedarkan (UYD) meningkat, dari 2,34% secara tahunan (yoy) pada Juni 2020 menjadi 6,17% yoy pada Juli 2020 sehingga mencapai Rp762,8 trilun, seiring dengan mulai meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat di masa pandemi.
Sementara, pertumbuhan nilai transaksi nontunai menggunakan ATM, kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik (UE) masih tercatat kontraksi 12,80% yoy. Pertumbuhan tersebut membaik jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2020 yang terkontraksi 24,46% yoy. (Des/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved