Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Laju Rupiah tidak Perlu Dikhawatirkan

15/3/2016 07:20
Laju Rupiah tidak Perlu Dikhawatirkan
(ANTARA)

NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi terus bergerak naik karena nilainya saat ini masih di atas fundamentalnya.

Pada perdagangan kemarin, rupiah stabil di posisi 13.057 per dolar AS.

"Rupiah berpeluang terus menguat tajam, sekarang saja real effective exchange rate (REER) berkisar di level 90. Artinya masih ada ruang 10 poin untuk penguatan," ujar anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti di Jakarta, Senin (14/3).

Derasnya modal yang mengalir ke Tanah Air baik dalam bentuk investasi langsung maupun portofolio, juga membaiknya indikator perekonomian domestik, disebut Destry sebagai faktor pemicu tren penguatan tersebut.

Kendati demikian, ada sejumlah faktor yang akan menahan laju penguatan nilai tukar rupiah.

Beberapa di antaranya merupakan peluang devaluasi yuan dan pelebaran defisit transaksi berjalan.

"Jika devaluasi di Tiongkok benar terjadi, mungkin laju penguatan rupiah tak akan cepat masuk mencapai ke fair value kita di posisi 12.700-an."

Pada kesempatan sama, Presiden Direktur Eastspring Investments Indonesia Riki Frindos mengatakan penguatan atau pelemahan rupiah belakangan ini tak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

"Dari sisi investasi, sering orang menjadi panik karena rupiah melemah atau menguat, padahal selama itu tidak menganggu stabilitas keuangan, tak ada yang perlu dikhawatirkan," tukas Riki.

Di bagian lain, saat ini LPS justru mengkhawatirkan potensi rendahnya likuiditas perbankan.

Itu tergambar dari rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) perbankan yang mencapai 92%.

"Ada bank yang LDR-nya sudah di atas 100%, walaupun banyak yang masih di bawah 90%. Tapi intinya kalau LDR perbankan sudah naik melewati 95%, ini merupakan warning," ujar Destry. (Jay/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya