Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PT Garuda Indonesia (persero) Tbk (GIAA) melakukan efisiensi pada tahun ini guna meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang.
Efisiensi itu akan bersifat menyeluruh dari hulu hingga ke hilir.
Menurut Direktur Utama Garuda Arif Wibowo, salah satu upaya ialah penempatan armada yang memaksimalkan kapasitas yang ada.
Contohnya, penerbangan ke Shanghai menggunakan triple seven.
Begitu juga penerbangan ke Madinah yang sedang diperjuangkan.
"Peningkatan di hulunya dengan memaksimalkan network semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan utilisasi yang akhirnya mengoptimalkan semua armada yang ada dengan pendapatan," terang Arif di Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (14/3).
Di sisi hilir, Garuda Indonesia akan melakukan renegosiasi biaya sewa (leasing cost), biaya asuransi (insurance cost), dan biaya perawatan (maintenance reserve) agar skema biaya-biaya itu bisa lebih murah.
"Bila biaya-biaya tersebut bisa turun 10%-15%, itu sudah bagus. Untuk semuanya, baik leasing cost maupun insurance cost. Kita menargetkan biaya-biaya itu turun ke depannya," terang Arif.
Di sisi bahan bakar, Arif melihat efisiensi sudah mulai terasa sebagai imbas turunnya harga avtur.
Bahan bakar berkontribusi ke sisi biaya hingga 37% dan di low cost carier hingga 50%.
Menurut Direktur Utama Garuda Arif Wibowo, saat ini itu sudah cukup baik bagi pertumbuhan industri penerbangan.
"Dengan pengurangan biaya avtur ini, kita masih bisa ekspansi dengan lebih aman dan tingkat ekspansi yang aman di domestik dan internasional. Namun, perlu hati-hati sebab semua pihak juga menikmati hal ini," ulasnya.
Arif juga tengah menggenjot penjualan tiket melalui transaksi daring. Sebab, penjualan secara daring secara biaya jauh lebih efisien.
"Saat ini memang penjualan online masih sekitar 30%, tapi saya harap bisa ditingkatkan hingga 45% tahun ini," terang Arif.
Meski begitu, Arif menilai saat ini, di beberapa daerah, penjualan tiket daring belum bisa menggantikan penjualan secara langsung.
Hal yang sama juga terjadi dalam penjualan tiket umrah karena masyarakat masih sangat mengandalkan travel agent.
"Kita kan bercita-cita menjadi based airline berbasis IT. Jadi, kita ke depan akan mengembangkan jaringan antara Garuda dengan Citilink dengan sistem terkoneksi dan bisa saling crossing."
Perseroan juga membuka sales office untuk menggenjot penjualan tiket.
Sebelumnya, General Manager Garuda Indonesia Branch Office Jakarta Rosyinah yang didampingi Direktur Layanan Garuda Indonesia Nicodemus P Lampe meninjau peresmian Garuda Indonesia Sales Office di Bintaro Exchange Mall, Tangerang Selatan, Selasa (1/3).
Rute Amerika
Selain itu, Arif juga menyambut baik adanya kemungkinan dibukanya rute penerbangan ke Amerika.
Namun, pihaknya masih menunggu tindak lanjut Kementerian Perhubungan sebagai regulator.
"Kapan? Kalau bisa segera ya, tetapi kita tunggu hal itu. Memang secara hasil kita sudah di atas. Hasil audit cuma ada dua pilihan. Kita tunggu hasilnya, tapi itu tetap berita bagus." (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved