Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Penting! Memanfaatkan Teknologi di Era Kenormalan Baru

Mediaindonesia.com
26/8/2020 14:00
Penting! Memanfaatkan Teknologi di Era Kenormalan Baru
Webinar Walk the Talk series dengan tema 'Driving Sustainability with Tech in New Era'.(Dok.DBS)

PANDEMI covid-19 memberikan pelajaran kepada seluruh masyarakat dari berbagai kalangan untuk beradaptasi dengan perubahan. Perubahan tersebut tentu berdampak terhadap segala aspek termasuk di dalamnya bagaimana kita menjalankan bisnis.

Pola pikir dan etos kerja yang mengedepankan efisiensi, kolaborasi dan pemanfaatan teknologi menjadi prioritas dalam beradaptasi di era new normal ini. Model bisnis dan pola investasi yang memberikan dampak positif bagi lingkungan serta mengedepankan konsep Environment, Sustainability dan Governance (ESG) dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi dari krisis.

Baca juga: Pemerintah Rancang Aturan Ekonomi Hijau Rendah Karbon

Jika tidak terkendali, perubahan iklim dan kepunahan flora serta fauna dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang menyebabkan krisis sosial dan ekonomi yang jauh lebih besar. Menciptakan kehidupan yang berkelanjutan antara bisnis dan ekonomi dengan pemanfaatan teknologi sangat mungkin untuk dilakukan. Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat dilakukan sendiri melainkan harus ada kolaborasi antara korporasi, startup, yayasan dan berbagai organisasi lainnya.

“Keberlanjutan kerap dijadikan sebagai salah satu kewajiban bagi suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis. Akan tetapi, peran keberlanjutan saat ini lebih dari sekadar kewajiban, namun telah memaksa kita untuk mengubah pola pikir dan perilaku terlebih dengan terjadinya pandemi ini. Selain itu, keberlanjutan dalam hal penciptaan ekonomi hijau yang inklusif menjadi tujuan negara dalam memulihkan ekonomi. Tidak hanya fokus terhadap penciptaan lapangan kerja dan profit yang besar tetapi juga harus memikirkan aspek lingkungan dan sosial yang dapat diciptakan dari bisnis tersebut,” ujar Head of Group Strategic Marketing and Communications, PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika dalam webinar Walk the Talk series dengan tema 'Driving Sustainability with Tech in New Era'.

Menurut Mona, Bank DBS Indonesia sebagai lembaga perbankan yang digerakkan oleh tujuan, berkomitmen dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang di setiap aktivitas bisnisnya. Komitmen tersebut diwujudkan dengan berbagai upaya dalam aspek bisnis hingga budaya keseharian. Mulai dari berkolaborasi dengan berbagai pihak, budaya korporasi, hingga pendekatan perbankan digital yang membuat keberlanjutan.

Untuk itu mereka  secara aktif merangkul berbagai pihak untuk bersama-sama menghadapi masa sulit ini dengan berbagai program seperti menyediakan pelayanan dokter dan paket stimulus alat kesehatan bagi karyawan untuk dapat beraktivitas secara aman dan sehat. Mereka juga bersama Yayasan Benih Baik (Benihbaik.com) dan juga nasabah dalam mengumpulkan dana yang akan didonasikan kepada masyarakat berupa Alat Pelindung Diri (APD) dan paket makanan.

Bank DBS Indonesia secara aktif menyuarakan isu keberlanjutan dan digitalisasi sebagai salah satu bentuk upaya dalam mewujudkan komitmennya. Upaya lain yang menjadi fokus Bank DBS Indonesia dalam menciptakan lingkungan dan bisnis yang berkelanjutan adalah bergerak bersama wirausaha sosial. Melalui DBS Foundation, Bank DBS Indonesia fokus dalam mendukung dan memajukan usaha sosial di Indonesia melalui berbagai program mulai dari edukasi, pendampingan, pelatihan bisnis, pendayagunaan hingga pemberian dana hibah.

“Kami percaya wirausaha sosial merupakan masa depan bisnis, karena selain menjalankan bisnis, mereka juga mampu menciptakan dampak positif sekaligus menyelesaikan isu sosial yang terjadi di masyarakat. Kami menyadari bahwa memastikan keberlangsungan dan tumbuh kembang wirausaha sosial merupakan bagian dari tanggung jawab guna memperkuat fondasi ekonomi,” tambah Mona.

Sementara itu, CEO & Chairman Gringgo, Febriadi Pratama mengaku  fokus dalam mengembangkan circular economy, yaitu konsep alternatif ekonomi linear yang bertujuan untuk menggunakan potensi setiap material serta untuk memulihkan material yang telah sampai pada usia akhir. “Kami melihat bahwa perilaku masyarakat belum menjadikan pengolahan sampah sebagai isu penting yang harus dihadapi dan di satu sisi infrastruktur yang belum memadai untuk pengelolaan sampah yang baik. Untuk itu kami menghadirkan teknologi untuk mempertemukan apa yang dibutuhkan oleh industri dan apa yang telah dihasilkan oleh masyarakat, sehingga dapat tersalurkan dengan baik dan hanya menghasilkan sedikit sampah,” ujar Febriadi.

Gringgo  sebuah startup teknologi yang memberikan solusi terhadap isu keberlanjutan khususnya pengelolaan sampah dengan teknologi. Gringgo memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence dalam program pengelolaan sampah kepada masyarakat. Teknologi tersebut dimanfaatkan untuk membantu masyarakat dalam memilah sampah, mengukur berapa hasil sampah yang telah dikumpulkan, dan jenis sampah yang bisa didaur ulang sebagai bahan baku.

Pada kesempatan yang sama Executive Director Ancora Foundation, Ahmad Zakky Habibie menyebut kehidupan yang berkelanjutan, tidak selalu hanya terkait lingkungan, pendidikan tentu tidak kalah penting. Akses pendidikan yang mudah dan merata menjadi salah satu kunci kemajuan suatu negara.

Sebelum terjadinya pandemi, Ancora Foundation telah memanfaatkan teknologi dalam menyediakan akses beasiswa bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia secara virtual. Mulai dari proses pendaftaran hingga pemilihan kandidat yang akan menerima beasiswa.

“Tentu yang menjadi tantangan, jauh sebelum pandemi terjadi hingga saat ini adalah infrastruktur. Namun, kami yakin bahwa dengan berbagai upaya dan kolaborasi antar pihak hal ini dapat terselesaikan. Kami mencoba pertama kali mulai dari media sosial dan kini berkembang dengan penggunaan teknologi yang mutakhir berkolaborasi dengan berbagai startup teknologi yang lainnya,” jelas Ahmad Zakky Habibie.

Tantangan dan pembelajaran yang ditemui melalui program-program sebelumnya, menjadi modal Ancora Foundation dalam menghadapi pandemi ini, di mana banyak sekolah yang ditutup.   Pemanfaatan teknologi tersebut menjadi salah satu strategi tepat untuk tetap menyediakan akses pendidikan yang berkualitas untuk seluruh pelajar, mahasiswa termasuk guru di Indonesia. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik