Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
BELANJA pemerintah yang kini dikebut sejak awal tahun menuntut ketersediaan dana besar untuk mengimbanginya.
Sebagai salah satu solusinya, pemerintah kini menerapkan strategi front loading atau penerbitan surat berharga negara (SBN) sejak bukaan tahun agar tidak terjadi kekeringan likuiditas.
Hingga per akhir Februari 2016, pemerintah telah menerbitkan SBN senilai Rp102,2 triliun.
Dari jumlah total tersebut, pasar domestik menyerap sebesar Rp66,2 triliun, sedangkan SBN valuta asing terserap sebesar Rp36 triliun.
"Sebagian besar dana hasil penerbitan SBN ini langsung dimanfaatkan untuk membiayai belanja pemerintah," seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Keuangan, Minggu (13/3).
Sebagai informasi realisasi belanja pemerintah hingga Februari 2016 tercatat telah mencapai Rp164,9 triliun, atau meningkat 27,73% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, tingginya arus modal asing masih menjadi sorotan lantaran total kepemilikan asing di surat utang terbitan pemerintah itu mencapai angka di atas Rp30 triliun.
Itu menjadi indikator bahwa surat berharga negara begitu menarik di mata investor asing.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui saat ini memang waktu yang tepat bagi pemerintah untuk menerbitkan surat utang.
Pelonggaran kebijakan moneter Eropa dan Jepang, termasuk saat pekan lalu Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga acuan menjadi level 0%, menjadi faktor yang mengakibatkan investor asing mengalihkan banyak dana ke pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Dampaknya ke kita, ya, kalau kita keluarkan surat utang, itu akan sangat baik," ujar Bambang seusai rapat kerja dengan Komisi XI DPR Jumat (11/3).
Ia mengungkapkan dalam waktu dekat pemerintah juga akan mempersiapkan peluncuran sukuk global.
"Saya mau ke Kantor IDB (Islamic Development Bank) dalam rangka road show sukuk. Ya pokoknya tunggu saja, nilainya akan sesuai dengan benchmark," ujar dia. (Jay/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved