Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Mentan Tegaskan SIMURP Bantu Petani-Penyuluh di Jawa Barat

Mediaindonesia.com
29/7/2020 14:01
Mentan Tegaskan SIMURP Bantu Petani-Penyuluh di Jawa Barat
SIMURP mengajarkan banyak hal kepada petani.(Dok. Pribadi)

MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Strategic Irrigation Modernization And Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Jawa Barat memberikan banyak manfaat buat petani dan penyuluh. Ia pun mendorong agar SIMURP terus digencarkan oleh para petani. 

"SIMURP mengajarkan banyak hal kepada petani. Khususnya bagaimana melakukan pertanian pintar dalam menghadapi perubahan iklim. Termasuk bagaimana cara mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman,” ujar Syahrul dalam keterangan, Rabu (29/07/2020).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya menggelar Training of Trainer (ToT) Climate Smart Agriculture (CSA) SIMURP. Salah satu materi yang didapat dalam kegiatan ini adalah cara mencegah dan menangani penyakit pada tanaman.

Pelaksanaan ToT CSA disambut antusias oleh para penyuluh yang terdiri dari penyuluh pendamping kegiatan di BPP SIMURP di Kabupaten Karawang dan Subang. Dedi berharap peserta yang berjumlah 52 orang di Jawa Barat yang mengikuti kegiatan ToT CSA SIMURP bisa menyerap ilmu serta mengimplemantasikannya di lapangan.

“Tujuan dari SIMURP adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, khususnya yang berada di sekitar daerah irigasi di sekitar lokasi SIMURP," tuturnya.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan Leli Nuryati menuturkan, penyuluh diajarkan prinsip pencegahan dan penanganan penyakit pada tanaman sedini mungkin dengan menggunakan aplikasi agensia hayati. Aplikasi ini diharapkan dapat menekan serangan penyakit pada tanaman padi dengan biaya produksi yang tidak terlalu tinggi. 

"Selain itu, petani pun menjadi lebih mandiri dan tidak selalu menggunakan pestisida kimia,” tuturnya. 

Leli menambahkan, pengurangan aplikasi pestisida kimia ini sejalan dengan prinsip CSA yang juga fokus dalam menjaga pertanian berkelanjutan. Menurut dia, penggunaan alsintan menjadi suatu keniscayaan. 

“Dengan penggunaan alsintan, kegiatan SIMURP menjadi lebih maksimal. Seperti mampu meningkatkan IP (indeks pertanaman) karena pengolahan tanah dilakukan mesin, tanam padi dan panen padi akan menjadi lebih cepat dan menghemat waktu, sehingga bisa tanam lagi lebih cepat. Dan tentunya dapat meningkatkan pendapatan, karena dengan mesin biaya lebih murah,” tutupnya. (RO/A-3) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik