Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PASCADAPAT persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2014 lalu, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mulai merealisasikan peralihan segmen pembiayaan dari yang tadinya ada di sektor konsumtif menjadi sektor produktif.
Hal tersebut ditunjukkan melalui perjanjian kerja sama yang dimulai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara APPI dengan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi).
Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan, ini adalah bagian dari upaya mengubah stigma aktivitas perusahaan pembiayaaan, agar lebih umum dan bisa masuk ke semua sektor.
"Ini merupakan peluang bagus. Sebab, banyak sekali usaha-usaha kreatif, terutama yang mukro, di Indonesia yang perlu untuk mendapat pembiayaan agar bisnis mereka berkembang," tutur Suwandi.
Ia mencontohkan, misalnya di daerah Bandung yang industri kreatifnya banyak sekali, sebut saja industri kuliner yang marak dengan usaha food truck atau restoran keliling. Agar usahanya dapat berjalan, selain bahan makanan tentunya mereka membutuhkan kendaraan roda empat tempat untuk berjualan, di sinilah APPI bisa hadir untuk bantu membiayai, tetapi bukan berarti membiayai kendaraan roda empat tersebut, melainkan membiayai industrinya, yakni kuliner.
Namun, Suwandi belum bisa memastikan seberapa besar potensi pembiayaannya dalam angka, tetapi bisa dipastikan jumlahnya sangat besar.
"Ini kan baru awal, baru penandatanganan saja. Berapa besar pembiayaannya nanti akan dapat terlihat beberapa waktu ke depan."
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asephi Thamrin Bustami mengatakan pihaknya menyambut gembira penandatangan kerja sama ini. Menurutnya, kerja sama ini adalah kesempatan emas bagi para pengusaha dan pengrajin kreatif untuk dapat meningkatkan usaha serta ekspor mereka.
Selain itu, Thamrin pun menyampaikan, pihaknya akan giat melakukan sosialisasi kepada para pengrajin terkait kerja sama ini. Sehingga, mereka akan semakin termotivasi untuk mengembangkan usaha kreatif mereka.
Deputi Pengawas Industri Keuangan Nonbank (IKNB) II OJK Dumoly F Pardede mengatakan, nota kesepahaman ini adalah pelopor bagi industri pembiayaan untuk terjun ke sektor ekonomi kreatif dan diakui mendapat animo yang cukup baik dari para perusahaan pembiayaan.
Lebih lanjut, Dumoly menjelaskan, sebagai tahap awal pelaksanaan, akan dilakukan sosialisasi kepada para anggota Asephi sekaligus melakukan survei untuk mencari tahu apa saja kebutuhan mereka yang bisa dibiayai oleh APPI.
"Ini upaya pemerintah untuk semakin menggiatkan UMKM," tandas Dumoly. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved