Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, kemarin. Rupiah ditutup menguat 47 poin atau 0,36% ke level Rp13.084 per dolar AS. Penguatan rupiah itu disebabkan sentimen positif negara lain kepada Indonesia.
"Soal penguatan rupiah, saya yakin itu perkembangan regional negara di luar yang memberikan sinyal sentimen positif kepada Indonesia," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR, kemarin.
Penguatan rupiah, kata Agus, diikuti dengan cadangan devisa Indonesia yang naik. Cadangan devisa pada akhir Februari 2016 tercatat US$104,5 miliar, lebih tinggi US$2,4 miliar ketimbang posisi akhir Januari 2016 sebesar US$102,1 miliar.
"Tadi diumumkan, cadangan devisa yang bulan lalu terlihat di 102 (US$102,1 miliar), sekarang di 104 (US$104,5 miliar). Dalam banyak hal, ini peran dari penerimaan devisa hasil migas dan juga penarikan pinjaman pemerintah," jelas Agus.
Penguatan rupiah, masih menurut mantan Gubernur Bank Indonesia itu, cenderung mendorong impor ketimbang ekspor meski tidak sepenuhnya berlaku demikian. Pada kesempatan yang sama, Menkeu Bambang Brodjonegoro mengatakan penguatan rupiah perlu dijaga terutama setelah Tiongkok melakukan relaksasi moneter. "Ya kita jaga sajalah. Sentimen lagi positif setelah Tiongkok melakukan relaksasi moneter," jelasnya.
Dia juga berharap makroekonomi dipelihara agar jangan sampai sentimen positif berubah lagi. "Makroekonomi kita dijaga agar jangan sampai ada isu-isu yang membuat mereka keluar masuk," tutupnya.
"Tidak statis memang karena negara di dunia bergerak melakukan kebijakan-kebijakan. Ada yang tetap bertahan mendorong tingkat bunga di bawah inflasi sehingga negatif," terang Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Demikian pula tingkat suku bunga yang nyaman untuk aktivitas ekspor tidak selalu harus berada pada level tinggi. Darmin melihat dunia usaha membutuhkan nilai tukar yang relatif stabil.
Di sisi lain, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan menyatakan menguatnya nilai tukar rupiah berdampak kepada penyusutan utang pemerintah meski angka pastinya belum ia dapatkan. (Adi/Fat/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved