Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Toyota Resmi Operasikan Pabrik Mesin Baru

Irene Harty
08/3/2016 04:00
Toyota Resmi Operasikan Pabrik Mesin Baru
(ANTARA/HO)

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) resmi mengoperasikan pabrik mesin keduanya di Karawang, Jawa Barat.

Apabila pabrik pertama di Sunter, Jakarta Utara, memproduksi mesin bensin dan etanol tipe TR sebanyak 195 ribu unit per tahun, pabrik kedua itu memproduksi mesin bensin dan etanol tipe R-NR.

Presiden Direktur TMMIN Masahiro Nonami mengungkapkan pabrik mesin kedua yang memakai materi aluminium itu berkapasitas produksi 216 ribu unit per tahun.

"Toyota menanamkan investasi US$170 juta atau Rp2,3 triliun untuk pembangunan dan pengoperasian pabrik," kata dia pada peresmian pabrik mesin TMMIN plant 3 di Karawang, Jawa Barat, Senin (07/03).

Pabrik mesin yang diklaim sebagai pabrik modern dengan teknologi terbaru itu memiliki tingkat efisiensi tinggi karena menerapkan konsep through line.

Seluruh proses produksi mesin mulai pengecoran (casting), permesinan (machining), dan perakitan (assembling) dalam satu atap sehingga waktu produksi lebih singkat.

"Kita juga perhatikan kondisi lingkungan dengan terapkan pembakaran dengan suhu rendah (inorganic sand core binder) dan proses pengerjaan singkat dan pembakaran efisiensi tinggi," lanjut Nonami.

Pabrik mesin di atas lahan 20 ha dari total 150 ha itu menghasilkan mesin R-NR jenis 1,3L dan 1,5L yang memiliki kandungan lokal 80%.

TMMIN juga melibatkan 12 pemasok lokal baru tingkat pertama sehingga secara total penyedia TMMIN memiliki 135 perusahaan.

"Untuk yang 20% seperti rantai mesin dari penggerak ke transmisi lalu yang lainnya masih dari Thailand, Malaysia, dan Vietnam, yang kita seleksi sudah matang dan memiliki pengalaman memasok cukup banyak ke Asia."

Menurut rencana, mesin R-NR akan diekspor ke lima negara tujuan di Asia tahun ini dengan jumlah 79 ribu mesin.

Selama lima tahun terakhir, pabrik di Sunter mengekspor ke 12 negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang mencapai 51.500 per tahun.


Indonesia mampu

Lebih jauh, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) dan TMC Managing Officer Hiroyuki Fukui mengungkapkan investasi di Indonesia disebabkan negara ini sudah dianggap mampu melakukan produksi global.

"Beberapa masalah yang harus diperhatikan kurs dan kenaikan upah, tapi asalkan ada daya saing, masalah bisa diatasi dan masih mampu lakukan ekspor," tutur Fukui.

Jika Indonesia bisa menjaga daya saing, investasi akan secara konstan terus dilakukan mengingat masih ada lahan milik Toyota Indonesia yang bisa digunakan.

Posisi Indonesia dalam produksi mesin disejajarkan dengan Tiongkok dan Jepang yang sudah memproduksi mesin sama dengan kapasitas produksi tidak berbeda jauh.

Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN I Made Dana Tangkas mengatakan rencana memulai produksi dari bulan ini dengan jumlah 130 ribu unit.

"Sebagian besar untuk ekspor, kalau kapasitas produksi sampai 200 ribu lebih itu target tahun depan."

Menteri Perindustrian Saleh Husin berharap, dengan investasi itu, Indonesia bisa menjadi pemilik kapasitas produksi terbesar baik mesin maupun kendaraan dari Toyota setelah Thailand. (FS/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya