Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
KEPALA Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, mengimbau masyarakat untuk sementara waktu berhenti mengonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang diproduksi Green co.
“Jangan konsumsi jamur enoki asal Korea Selatan, terutama yang diproduksi Green co. Karena setelah uji lab, telah tercemar bakteri listeria monocytogenes yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan,” kata Agung saat konferensi pers di Gedung E Kementerian Pertanian, Jakarta, kemarin.
Ia menegaskan, jamur enoki yang dilarang untuk konsumsi itu ialah jamur yang berasal dari Korea Selatan. Sementara itu, jamur enoki yang berasal dari negara lain, seperti Tiongkok, aman untuk dikonsumsi.
Agung mengharapkan partisipasi masyarakat untuk melapor ke pihaknya jika menemukan toko yang masih menjual jamur enoki dari ‘Negeri Ginseng’ tersebut.
Ia juga kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih cermat dalam pengolahan jamur enoki sebelum dikonsumsi, yakni dengan merebus jamur selama 5 menit di suhu 75 derajat celsius.
“Kementan sedang pelajari lebih lanjut, ternyata media pembawa listeria monocytogenes adalah air dan lahan. Ini sangat spesifik menunjuk lokasi tempat produksi. Kita pastikan jamur enoki asal Korea Selatan yang diproduksi Green co tidak beredar di Indonesia,” ujarnya.
Agung menambahkan, bakteri listeria monocytogenes juga bisa berpindah lewat penularan silang. Artinya, jika jamur itu menempel ke buah, bakteri akan masuk ke buah.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian menerima informasi dari International Food Safety Authorities Network (Infosan) adanya kejadian luar biasa pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia setelah masyarakat mengonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan. Notifikasi yang diterima Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (Inrasff) menyebutkan jamur tersebut telah tercemar bakteri listeria monocytogenes.
Kementerian Pertanian telah mendapat laporan dari 24 pemerintah provinsi bahwa jamur tersebut sudah ditarik dari peredaran dan dimusnahkan.
“Kita melakukan langkah pencegahan dengan meminta importir yang bersangkutan untuk menarik dari peredaran dan memusnahkan jamur enoki yang diproduksi oleh Green co dari Korea Selatan. Penarikan juga sudah dilakukan pada 22 Mei hingga 19 Juni 2020, kami juga menyaksikan proses pemusnahan tersebut,” kata Agung. (Iam/E-2)
PENYEBARAN jamur beracun Aspergillus flavus dapat meningkat sekitar 16%, sehingga 1 juta orang lebih berisiko mengalami infeksi jamur yang mematikan ini di Eropa.
Ulat grayak musim gugur (fall armyworm) telah menjadi hama global yang mengancam ketahanan pangan di lebih dari 80 negara.
Para ilmuwan dikejutkan penemuan seekor katak hidup di Ghats Barat, India, yang memiliki jamur dari genus Mycena tumbuh di kulitnya.
Keringat berlebihan akibat olahraga atau pekerjaan di luar ruangan dan kurang menjaga kebersihan kulit menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang.
Keringat pada tempat-tempat yang lembap menyebabkan munculnya jamur, seperti di daerah-daerah lipatan pada kulit yang tidak secara langsung sering dibersihkan.
Pernahkah Anda tidak sengaja makan roti yang sudah berjamur? Entah karena tidak terlihat atau terlewat, kejadian seperti ini cukup umum, tetapi bisa menimbulkan kekhawatiran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved