Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) di tengah ketidakpastian perekonomian pada masa pandemi covid-19. Pada 2020 Kemen PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp11,4 triliun dengan total penerima manfaat menyerap tenaga kerja sebanyak 613.513 orang.
Dengan program padat karya tunai, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat. Hal itu sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk memfokuskan anggaran membantu masyarakat khususnya di perdesaan selama masa sulit ini.
Program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Tujuannya adalah untuk mendistribusikan uang hingga ke desa-desa.
“Selain untuk meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical & social distancing untuk pencegahan penyebaran covid-19,” ujar Menteri Basuki
Di bidang jalan dan jembatan, Menteri Basuki melaporkan pada 2020 dilaksanakan PKT berupa pemeliharaan rutin jalan di 501 lokasi dengan anggaran Rp738 miliar. Misalnya untuk pembersihan median jalan, pengecatan marka dan berem. Selain jalan, juga dilakukan pemeliharaan rutin jembatan yang menggunakan skema swadaya masyarakat di 311 lokasi dengan anggaran Rp162 miliar, misalkan untuk pengecatan rangka jembatan.
Pekerjaan yang dilaksanakan secara padat karya dilakukan di seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Ditjen Bina Marga yang mencakup penanganan ruas jalan nasional di seluruh Indonesia.
Untuk program padat karya pemeliharaan rutin jalan ditargetkan dapat menyerap 19.609 tenaga kerja. Sedangkan untuk program pemeliharaan rutin jembatan, ditargetkan menyerap 9.378 tenaga kerja.
Dari target tersebut, progres hingga saat ini untuk pemeliharaan rutin jalan telah mencapai 40,32% dengan anggaran yang telah tersalurkan sebesar Rp593 miliar dan menyerap 18.717 tenaga kerja. Sementara untuk program padat karya pemeliharaan rutin jembatan saat ini progresnya sudah 32,87% dengan anggaran yang telah tersalurkan Rp160 miliar dan telah menyerap 9.111 tenaga kerja.
Pelaksanaan konstruksinya tetap menjaga mutu produk, tetap menjaga keselamatan dan kesehatan kerja serta menggunakan produksi dalam negeri. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved