Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup di zona hijau dengan ke naik an 170,12 poin atau naik 3,53% ke level 4.986,46 pada perdagangan kemarin.
Sementara itu, kelompok saham LQ45 juga mengalami kenaikan 36,18 poin atau 4,89% ke level 776,03. Penguatan IHSG ini dipicu sentimen positif baik dari domestik maupun eksternal. Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan ini merupakan apresiasi pasar terkait dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk membuka mal di Ibu Kota.
"Pasar juga mengapresiasi kinerja neraca perdagangan per Mei yang di luar ekspektasi mengalami surplus signifkan sebesar US$2,09 miliar," kata Nafan saat dihubungi, kemarin. Alasan lainnya, yakni The Fed yang akan melakukan aksi pembelian obligasi swasta hingga men jadi sentimen positif hingga penutupan IHSG hari ini.
Sementara itu, saham-saham milik empat bank BUMN juga berada di zona hijau. Pada penutupan IHSG, saham BNI dengan kode emiten BBNI mengalami kenaikan 410,00 poin atau 9,76% ke level 4.610,00. Saham BMRI naik 305,00 poin atau 6,46% ke level 5.025,00. BBRI juga naik 240,00 poin atau 8,28% ke level 3.140,00 dan BBTN naik 85,00 poin atau 8,02% ke level 1.145,00.
Secara keseluruhan, perdagangan saham dinilai akan kembali tumbuh pesat pada 2021 meski saat ini tengah mengalami pasang surut akibat pandemi covid-19.
"Kami optimistis pasar saham akan kembali tumbuh pesat di 2021 seiring dengan proyeksi membaiknya pertumbuhan ekonomi global. Hal tersebut telihat dari beberapa minggu terakhir bursa saham global mulai mengalami perbaikan didukung oleh sentimen positif dari pembukaan kembali negara-negara setelah masa karantina akibat covid-19," ungkap Presiden Direktur Schroders Indonesia Michael T Tjoajadi dalam video conference, kemarin.
Lebih lanjut, Michael pun mengakui bahwa pasar masih akan berfl uktuasi dalam beberapa bulan ke depan. Namun, optimisme akan pengembangan vaksin covid-19 dan dimulainya kembali aktivitas perekonomian dan bisnis akan memberikan support untuk ekonomi dunia dan pasar. "Dengan tatanan baru ini, ekonomi akan membaik di 2021, peluang investasi menjadi besar karena kalau ekonomi membaik, perusahaan akan membaik, ini yang kita lihat di 2021," sambungnya. (Iam/Des/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved