Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Ekspor Sumut, Karantina Pertanian Belawan Lepas 281 Ton Cengkih

Yoseph Pencawan
14/6/2020 18:08
Ekspor Sumut, Karantina Pertanian Belawan Lepas 281 Ton Cengkih
Petugas Karantian Pertanian Belawan memeriksa cengkih yang dikirim dari Sumut ke negara-negara di enam benua.(Ist/Humas Balai Besar Karantina Pertanian Belawan)

BALAI Besar Karantina Pertanian Belawan telah terlibat memfasilitasi proses eksportasi 281,7 ton cengkih senilai Rp25 miliar yang dikirim ke enam benua.

Hasrul, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, mengungkapkan cengkih sebanyak itu diekspor sepanjang tahun ini dengan 37 kali gelombang pengiriman.

"Tujuannya ke berbagai negara di enam benua. Antara lain Kuwait, Belanda, Malaysia, Israel, Maroko, India, Kostarika, Finlandia, Siprus, Yordania, dan Peru," kata Hasrul, Minggu, (14/6).

Dia memastikan cengkih yang dikirim oleh 17 eksportir melalui Pelabuhan Belawan itu telah melalui proses pemeriksaan oleh pejabat Karantina Pertanian Belawan.

Itu artinya cengkih tersebut sudah bebas dari OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina), sesuai dengan permintaan negara tujuan.

Berdasarkan catatan Karantina Pertanian Belawan, jumlah pengiriman tersebut hampir menyamai volume ekspor cengkih sepanjang tahun lalu.

Pada 2019, ekspor cengkih melalui Pelabuhan Belawan tercatat sebanyak 390.790 kg dengan 41 kali pengiriman. Cengkih sebanyak itu dikirim oleh 13 eksportir dengan nilai total sebesar Rp21,7 miliar lebih.

Cengkih atau cengkeh (Syzigium Aromaticum) merupakan produk pertanian asal sub-sektor perkebunan yang banyak diminati negara-negara Eropa.

Cengkih punya banyak kegunaan. Di Indonesia, komoditas beraroma khas itu dipakai sebagai salah satu bahan bumbu rempah serbaguna. Sementara negara-negara lain di dunia mengolah cengkih untuk berbagai industri, seperti obat-obatan, kosmetik, saus kue dan minyak.

Kendati punya harga relatif mahal di pasaran, cengkih tergolong tidak terlalu sulit dibudidayakan di Indonesia yang beriklim tropis. Tumbuhan cengkih membutuhkan cuaca yang panas meski dengan air yang cukup.

Tanaman cengkih akan tumbuh optimal pada suhu 22-30 derajat Celsius dengan kelembaban udara antara 60%-80%.

Terpisah, Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), mengungkapkan selama ini cengkih sudah menjadi komoditas ekspor andalan dari hasil tanaman perkebunan Sumatra Utara.

Dan bukan hanya cengkih, Sumut juga punya beragam komoditas ekspor lain yang diminati dunia, baik yang sudah dikembangkan maupun yang masih menjadi potensi.

Untuk itu dia memastikan pihaknya akan terus memerkuat dorongan kepada para eksportir, khususnya bagi eksportir muda, dengan memfasilitasi kelancaran eksportasinya, melalui Pelabuhan Belawan. Percepatan ekspor dilakukan terutama dengan pelayanan One Click One Go serta Pojok Ekspor Belawan.

Hasilnya sejauh ini dinilai cukup signifikan. Di tengah pademi korona, kinerja ekspor pertanian dari Sumut masih mampu dipertahankan, bahkan mengalami peningkatan.

"Saatnya sektor pertanian bekerja dengan cara yang tidak biasa dan tidak boleh berhenti agar kinerja ekspor bisa terus meningkat sesuai target Gratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor) yang digagas Menteri Pertanian," papar Ali Jamil.(Yp/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya