Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, UMKM pada saat pandemi Covid-19 berbeda dengan UMKM pada saat krisis moneter tahun 1998. Pada 1998, UMKM betul-betul menjadi penyelamat ekonomi nasional ketika banyak usaha besar yang kolaps. Bahkan, nilai ekspor UMKM saat itu mampu meningkat hingga 350%.
“Saat ini, justru UMKM yang sangat terdampak”, kata Teten dalam Diskusi Online tentang Pemulihan Ekonomi Nasional bagi UMKM di Era Tatanan New Normal Pendemi Covid-19, yang diselenggarakan Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU), Senin (1/6).
Lebih dari itu, lanjut MenKopUKM, pelaku UMKM terkena dampak baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Data dari Call Center KemenkopUKM menyebutkan bahwa yang paling terpukul adalah sisi permintaan dan pemasaran. “Dari sisi pasokan juga menyangkut SDM yang turun. Juga, harga bahan baku meningkat”, ucap Teten.
Oleh karena itu, Teten mengatakan, pemerintah sudah merumuskan lima langkah untuk menjawab masalah-masalah tersebut, yaitu program Bansos untuk usaha ultra mikro, insentif pajak, stimulus pembiayaan, pinjaman baru yang dipermudah, serta BUMN sebagai penyangga bagi produk-produk sektor pertanian dan perikanan.
Lima skema tersebut berlaku hingga September 2020. Jika lewat dari itu, maka beban APBN akan sangat berat.
“Saat ini pun kita sudah defisit, maka pemerintah menerbitkan Perppu untuk mencari pinjaman baru, menerbitkan surat utang. Dan itu bukan hal yang mudah”, ujar Teten seraya mengajak seluruh masyarakat untuk berperilaku disiplin, jangan meremehkan wabah Covid-19.
Sementara itu, mengenai peluang di market online, Teten melihat selama PSBB ada perilaku konsumen yang berubah. Penjualan di e-commerce mulai Maret 2020 terus meningkat hingga 18%.
“Ini luar biasa. Kebijakan ‘di rumah saja’ mendorong penjualan kebutuhan primer, di mana kebutuhan masyarakat akan makan dan minum selama PSBB paling banyak dari UMKM naik 52,6%, keperluan sekolah naik 34%. Kebutuhan personal seperti masker dan hand sanitizer, juga tumbuh 29%”, papar MenKopUKM.
“Saya melihat banyak pelaku UMKM melakukan adaptasi dan bisnis terhadap permintaan baru. Saya optimistis UMKM selalu fleksibel dan dinamis untuk melihat peluang usaha baru”, tambah Teten.
Hanya saja, Teten mengakui bahwa UMKM yang terhubung dengan market online ini baru sekitar 13% atau sekitar delapan juta pelaku usaha. Sementara yang 70% lebihnya belum terhubung, karena tidak memiliki infrastruktur dasar, termasuk minim literasi.
Teten sudah meminta para pelaku e-commerce untuk membuka laman UMKM di market mereka supaya produk UMKM semakin banyak dijual di market online, sehingga, market online tidak didominasi produk impor.
Selain itu, bagi UMKM yang belum terhubung dengan sistem pembiayaan, akan bisa langsung masuk ke program relaksasi. Dengan begitu, nantinya seluruh UMKM bisa terhubung dengan sistem pembiayaan. Teten berharap KOPITU membantu mendorong mereka yang selama ini belum pernah mendapat pembiayaan dari perbankan atau KUR, untuk bisa mendapatkan pembiayaan dari program relaksasi itu, atau ke koperasi simpan pinjam.
Aktivasi dan perluasan penyerapan pasar (market driven) juga menjadi program KemenKopUKM selama ini untuk mendorong perbaikan UMKM agar bisa naik kelas. “Ini yang sedang kami terus carikan solusinya”, tukas Teten
Kebanyakan UMKM ini tidak memiliki toko, pasar pun terbatas di lingkungan sekitar, maka menjadi penting untuk didorong masuk ke market online. “Walaupun nanti sudah terhubung dengan market online, tidak berarti semerta-merta penjualan langsung meningkat,” imbuh MenKopUKM.
Karena itu, lanjut Teten, persaingan di market online dari sisi brand dan kualitas juga menjadi faktor yang penting. Problem utama di UMKM, brand UMKM terlalu banyak untuk satu jenis produk. Misalnya, produk kopi, keripik, bakpia, dan sebagainya. Pihaknya akan konsolidasi lewat Smesco Indonesia, yang akan meluncurkan skema brand bersama.
Selain itu, kapasitas produksi di UMKM juga masih rendah. Sehingga, kalau didorong ke market online yang pasarnya nasional dan ekspor, namun dengan keterbatasan kapasitas produksi, maka akan ditinggalkan konsumen. “Konsolidasi UMKM ini menjadi hal penting untuk dilakukan”, pungkas MenKopUKM. (RO/OL-10)
KOPERASI diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), kewirausahaan, penyediaan fasilitas modal kerja, dan pendampingan pengembangan usaha.
UKM Teater 28, Universitas Siliwangi menampilkan karya berjudul "Arah Menuju Temaram" dalam rangkaian Pentas Keliling 2025 dilakukan di Kota Tasikmalaya, Cirebon, Tegal dan Wonosobo.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memfasilitasi ekspor salah satu UMK binaan, yakni CV Agradaya Indonesia di ajang pameran Canadian Health Food Association (CHFA) Now 2025
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan ekosistem UKM terbesar di dunia
BNI menunjukkan komitmennya dalam mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia menjangkau pasar global.
izin untuk mengelola lahan tambang diberikan pada UKM dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). RUU Minerba tidak lagi mengatur perguruan tinggi mengelola izin usaha penambangan
Dengan kehadiran Job Fair & Internship Expo, sama-sama memberi benefit untuk kampus dan industri.
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Menaker Ida menegaskan bahwa gedung WDC sebagai bentuk jawaban Pemerintah (BBPVP Bandung) terhadap kebutuhan anak-anak muda di Bandung dan sekitarnya.
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Bali Safari & Marine Park, salah satu taman safari terbesar di Indonesia, secara rutin mengadakan acara yang dikenal sebagai ‘Hari Harimau’ untuk menghormati dan menyelamatkan harimau.
Program Beasiswa The Future Leader (TFL) menawarkan beasiswa penuh untuk Magister Manajemen di PPM School of Management, yang memiliki dedikasi tinggi dalam pengembangan ilmu manajemen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved