Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga tengah menangani Jembatan Gantung Sukadana di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang tergerus aliran sungai deras saat banjir pada Kamis (9/4) lalu.
Upaya penanganan permanen yang akan dilakukan oleh BBPJN VI Jakarta agar jembatan dapat berfungsi seperti semula sebagai penguhubung Desa Patapan dengan Desa Loji yang menjadi akses antara Kabupaten Indramayu dengan Kuningan dan Kabupaten Cirebon.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Jakarta Ditjen Bina Marga, Hari Suko Setiono, mengatakan tim Kementerian PUPR telah mempersiapkan pembongkaran Jembatan Sukadana sebagai langkah pengamanan aset agar kondisi jembatan tidak semakin rusak.
"Kami juga membuat rencana penanganan baik terhadap daerah aliran air sungai, bangunan pengaman maupun rekonstruksi jembatan gantungnya," kata Hari Suko dalam keterangan pers, Senin (13/4).
Ia juga mengatakan pelaksanaan rekonstruksi jembatan ditargetkan selesai dalam waktu 4 bulan. Selama masa rekonstruksi, jalan akses ke luar masuk Desa Sukadana melalui jalan yang hanya dapat dilalui orang dan kendaraan roda dua.
Menurut Hari, keberadaan jembatan gantung sangat penting untuk menggerakkan sektor rill dan dapat mempertahankan daya beli masyarakat serta mengurangi pengangguran di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat pandemi covid-19 yang terjadi sekarang.
Konstruksi Jembatan Sukadana merupakan jembatan gantung simetris dengan panjang bentang 120 meter. Pondasi jembatan menggunakan desain sumuran tunggal berdiameter 3,5 meter dengan kedalaman 6 meter.
Berdasarkan desain, posisi pangkal jembatan sudah ditempatkan sesuai standar sehingga berjarak paling sedikit 10 meter dari bibir sungai. Hujan lebat yang terus mengguyur wilayah utara Jawa Barat sejak awal April 2020 mengakibatkan meningkatnya volume aliran Sungai Cibatu. Perubahan pola aliran sungai tersebut menggerus pangkal jembatan pada struktur pondasi.
Pada 9 April 2020, sekitar pukul 16.00 WIB, pondasi jembatan tergerus aliran sungai, sehingga konstruksi jembatan runtuh. Insiden tersebut mengakibat satu warga terluka dan tidak ada korban jiwa. Akses utama menuju desa terdekat juga tertutup tanah longsor.
Pemerintah Daerah tengah mempersiapkan jalur alternatif untuk mendukung kegiatan sehari-hari masyarakat selama proses perbaikan. Selain menjadi akses penghubung antar desa, jembatan gantung tersebut juga berpotensi menggerakkan ekonomi lokal seperti pertanian dan UMKM. (E-3)
Jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara ada di Provinsi Jabar, tepatnya di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
DAHUlu, anak-anak warga di Dusun/Kampung Babakan Kadu dan Kampung Wangun harus menantang bahaya bila berangkat ke sekolah. Mereka harus menyeberangi Sungai Mapag.
Paguyuban menyatakan ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk menunda pembongkaran jembatan oleh Pemkot Bekasi.
Dengan dibuatnya jembatan penghubung itu, maka pengunjung JIS bisa memarkirkan kendaraannya di TIJA memiliki banyak kantong parkir.
Pengunjung dapat menemukan berbagai wahana seru yang menghibur. Mulai dari wahana labirin, jembatan gantung, hingga atraksi hujan permen yang sangat jarang ditemukan.
Jembatan gantung yang masih dalam perbaikan roboh tergerus banjir Minggu (5/11).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved