Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BELAKANGAN ini, isu mengenai PHK dan penutupan pabrik Toshiba di Cikarang, Jawa Barat, santer berhembus. Belum ada pihak regulator, baik dari Kementerian Ketenagakerjaan maupun Kementerian Perindustrian, yang dapat mengonfirmasi itu.
Mereka boleh jadi kecolongan. Situs resmi Toshiba Corporation ternyata pada akhir Desember lalu telah merilis informasi mengenai penjualan pabrik mereka di Indonesia.
Pada 21 Desember 2015, Toshiba mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan Skyworth, perusahaan elektronik asal Tiongkok, atas penjualan PT Toshiba Consumer Products Indonesia. Pabrik yang berlokasi di East Jakarta Industrial Park (EJIP) tersebut memproduksi TV dan mesin cuci jenis twin-tub. Per November 2015, jumlah tenaga kerjanya tercatat 1.297.
'Perusahaan berencana untuk memfinalisasi harga penjualan dan pengalihan pada Maret 2016. Perjanjian ini akan memberikan Skyworth lisensi untuk menggunakan nama Toshiba di Asia, kecuali China,' demikian keterangan pers tersebut berbunyi.
Sejalan dengan pengalihan unit produksi TV Toshiba ke Skyworth, raksasa elektronik asal Jepang itu akan menutup unit mesin cucinya yang ada di lokasi serupa, dibarengi dengan penjualan lahan dan fasilitas produksi.
'Dengan ini, Toshiba juga mengakhiri produksi dan penjualan mesin cuci twin-tub di seluruh negara, dan akan fokus kepada produk mesin cuci drum serta top loading.'
Kesepakatan dengan Skyworth merupakan bagian dari strategi Toshiba yang kini lebih fokus kepada model bisnis lisensi merek untuk pasar di luar Jepang. Sebelum di Asia, Toshiba telah melakukan skema serupa untuk pasar Amerika Serikat dan Eropa.
'Strategi ini memungkinkan Toshiba untuk mengonsentrasikan sumber daya manajemennya di pasar Jepang,' ungkap pihak korporasi.
Langkah tersebut juga jadi bagian dari restrukturisasi bisnis Toshiba yang tahun lalu menggegerkan dunia finansial lantaran skandal akuntasi internal perusahaan. Dikutip dari Nikkei, untuk tahun anggaran yang berakhir Maret 2016, Toshiba memprediksi akan ada rugi bersih hingga 600 miliar yen atau sekitar Rp69,5 triliun saat ini.
Restrukturisasi bisnis perusahaan diharapkan akan membalikkan kondisi tersebut pada tahun anggaran mendatang.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved