Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Fundamental yang kuat akan menopang pertumbuhan dalam kondisi makro saat ini. PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) mengantisipasi bahwa generasi milenial Indonesia akan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya konsumsi pribadi kelas menengah dan daya beli yang kuat. Bank memprediksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara konsisten masing-masing sebesar 5,1% pada 2019 dan 5,2% pada 2020, di tengah gejolak ekonomi global saat ini.
Bank membagikan pandangannya pada seminar tahunan UOB Indonesia Economic Outlook yang diadakan hari ini secara serentak di Jakarta, Surabaya, dan Medan melalui siaran langsung konferensi video. Tema tahun ini adalah ‘Unleashing the Most Powerful Growth Engine – The Consuming Class’.
Berbicara kepada lebih dari 1.000 nasabah UOB adalah Ekonom UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja. Enrico mengatakan bahwa fundamental Indonesia yang kuat mencakup ekspor bersih, investasi, dan konsumsi pribadi.
Sementara, pendorong pertumbuhan ekonomi utama masih tetap bertumpu pada konsumsi pribadi, yang mencapai lebih dari 50% PDB Indonesia. Pertumbuhan ini akan dimotori oleh meningkatnya pengaruh dan kemampuan belanja kaum milenial, serta berbagai solusi yang diciptakan oleh berbagai perusahaan untuk melayani kebutuhan digital dan preferensi konsumsi generasi milenial yang semakin besar.
Enrico mengatakan bahwa meningkatnya tingkat pendapatan dan kemampuan belanja kaum milenial ini diyakini dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Riset Ekonomi UOB Indonesia tentang tingkat pendapatan berbagai segmentasi populasi antara tahun 2010 dan 2019, pendapatan riil kaum milenial tumbuh sebesar 8,6% per tahun secara tingkat pertumbuhan bertahap (compound annual growth rate). Angka partumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan antara 3% hingga 5% pada kelompok demografi lainnya.
“Kaum milenial Indonesia dewasa ini menghabiskan hingga 50% pendapatannya pada ‘Gaya Hidup 4S’, yaitu Sugar (makanan dan minuman), Skin (perawatan tubuh dan kecantikan), Sun (liburan dan hiburan), dan Screen (konsumsi layar digital). Seiring dengan meningkatnya pembelanjaan kaum milenial yang dibarengi oleh kenaikan pendapatan, kami berharap generasi ini akan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Indonesia. Meningkatnya pendapatan dan jenis pilihan pembelanjaan generasi milenial turut membuka kesempatan bagi para pebisnis dalam memenuhi kebutuhan segmen populasi ini, yang tentunya juga akan berkontribusi pada pertumbuhan bisnis mereka,'' urai Enrico.
“Sementara Indonesia diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan positif, kami mengantisipasi tingkat pertumbuhan yang tetap rendah sebesar 0,1% dari tahun ini hingga 2020, seiring dengan ketegangan hubungan dagang yang terjadi di tingkat global. Lebih jauh lagi, reformasi ekonomi yang diterapkan pada akhir siklus komoditas belum menampakkan hasil yang utuh bagi Indonesia. Pada jangka menengah, faktor-faktor seperti reformasi keberlanjutan di bidang ekspor manufaktur dan kebijakan investasi, serta pembelanjaan fiskal yang hati-hati akan membantu menjaga ekonomi dalam mencapai target pertumbuhan pemerintah sebesar 6% di tahun 2024,” ujar Enrico.
Mendukung UKM dalam berkontribusi pada ekonomi
Selain konsumsi kaum milenial, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga merupakan kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. UKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong ekspor, dan berkontribusi pada pertumbuhan PDB.
Agar UKM dapat terus memberikan kontribusi besar pada perekonomian, mereka harus mampu mengoptimalkan bisnis untuk pertumbuhan dan ekspansi usaha. Digitalisasi akan membantu mereka untuk mencapai tujuan tersebut dan menjadikan bisnis tetap kompetitif. Melalui penggunaan teknologi, UKM akan mampu mengotomatisasi berbagai proses operasional bisnis dan meningkatkan produktivitas untuk membebaskan sumber daya lainnya yang lebih berharga serta berfokus pada pengembangan bisnis intiuntuk meningkatkan kinerja perusahaan, seperti memperbaiki kualitas layanan nasabah.
Untuk membantu UKM mendapatkan manfaat dari ragam solusi digital, UOB menawarkan solusi manajemen bisnis terintegrasi yang berbasis cloud, UOB BizSmart. Solusi ini membantu UKM menjalankan berbagai aktivitas bisnis mereka secara lebih efisien seperti e-invoicing, accounting, human resource management dan customer engagement.Solusi ini menyediakan UKM dengan informasi serta data berbasis digital yang dapat membantu bisnis mereka tetap kompetitif, tumbuh dan berkembang lebih efektif. (RO/OL-10)
Pelabuhan Bitung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Akses Terpadu di Sulawesi Utara
Digitalisasi diyakini menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Semakin masif teknologi digital diimplementasikan, semakin cepat pertumbuhan ekonomi melesat.
Di Indonesia, bisnis yang dipimpin oleh perempuan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dapat ditingkatkan hingga akhir 2023.
Investasi Jabar masih akan tertinggi secara nasional
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved