Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EKSISTENSI sebuah perusahaan juga bergantung pada kontribusinya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Sisi eksternal dari pengelolaan perusahaan yang biasa disebut tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) itu perlu terus dikelola dengan baik.
Hal itu mengemuka dalam pelatihan CSR yang digelar Corporate Forum for Community Development (CFCD) bertajuk intermediate training the new paradigm "community development for CSR and sustainability of business" di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, 21-22 Agustus 2019.
Senior Manager Sustainability Great Giant Food yang jadi pembicara dalam pelatihan itu mengatakan, training atau pelatihan bagi level intermediate penting diikuti oleh semua perusahaan yang ingin berlanjut eksis baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka waktu yang sangat panjang, misalnya hingga 30 tahun kedepan.
Jika sebuah perusahaan ingin eksis dan terus berlanjut pastinya sisi internal maupun sisi eksternal yang bersinggungan dengan karyawan, teknologi, operasional maupun dampak perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar harus terus dikelola dengan baik.
"Kontribusi perusahaan bagi masyarakat dimana perusahaan itu sesungguhnya bagian dari masyarakat, jika perusahaan ingin tetap berkelanjutan atau sustainability maka perusahaan sebisa mungkin me-manage hubungan yang baik dengan para stake holder-nya," kata Arief dalam keterangan tertulis.
Baca Juga: Indonesia Disebut akan Jadi Kekuatan Ekonomi Islam Terbesar Dunia
Agar perusahaan tetap tumbuh dan berkembang maka mau tidak mau, lanjut Arief, banyak hal yang harus dikerjakan oleh perusahaan sehingga lingkungan dan masyarakat tidak terbengkalai serta tercipta hubungan yang selaras antara bisnis perusahaan dengan aspek lainnya.
Manfaat dari pemberdayaan masyarakat bagi keberlangsungan perusahaan itu sendiri juga dirasakan oleh Community Involvement & Development Department Head PT Borneo Indobara (PT BIB) Silvyna Aditia yang jadi peserta training.
Menurut Silvyna materi training berupa pengelolaan manajerial CSR, perencanaan dan strategi yang efektif, tata kelola dan management, monitoring dan evaluasi program yang dijalankan serta diskusi kelompok pada contoh sebuah kasus, diakuinya sangat bermanfaat mengingat diantara sesama peserta diskusi dapat saling berbagi pengalaman.
Saling mengenal antar staff CSR dengan perusahaan yang berbeda dan latar belakang persoalan dilapangan yang berbeda, lanjut Silvyna akan semakin memperkaya informasi maupun cara pemecahan sebuah persoalan dibidang CSR.
"Mengimplementasikan cara berkomunikasi yang baik akan peran perusahaan dibidang CSR dengan masyarakat, tokoh masyarakat maupun berbagai pemangku jabatan lainnya disekitar perusahaan PT BIB di Kalimantan selatan memang membutuhkan keahlian tersendiri dan disinilah gunanya mengikuti training," ujar Silvyna.
Training CSR batch 2 yang diselenggarakan CFCD di Bogor tersebut diikuti oleh 12 perusahaan, yaitu PT Indonesia Power Bali, PT Medco Foundation, PT Trubalindo Coal Mining, PT Indonesia Power PLTU Barru, PT Bumi Resources, PT Bhimasena Power Indonesia, PT Smelting UP Gresik, PT Borneo Indobara, PT Indocement Tunggal Perkasa, PT PJB UP Paiton, Gasdan PT Pertamina Gas. (RO/OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved