Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ASOSIASI Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) berhasil menciptakan varietas padi unggul Indonesian Farmers (IF) 16 yang memiliki produktivitas mencapai 12 ton gabah kering panen per hektare (ha).
Selain mampu berproduksi maksimal, varietas itu juga tahan terhadap hama penyakit seperti wereng batang cokelat, penggerek batang padi, dan blast.
Ketua Umum AB2TI Dwi Andreas Santosa mengatakan IF16 merupakan pengembangan lebih lanjut dari varietas padi IF8.
Hanya saja, beras IF16 menghasilkan tekstur nasi yang pulen sehingga cocok untuk masyarakat Jawa. Sementara IF8 menghasilkan beras yang pera sehingga lebih cocok dikonsumsi di wilayah Sumatra.
"IF16 memang keturunan dari IF8 yang disilangkan dengan varietas lokal dari Malang. Penyilangan dilakukan juga antara IF8 dengan varietas lainnya. Setelah melalui seleksi hingga 11 generasi, akhirnya didapatkan varietas IF16 yang hasilnya tertinggi dibanding varietas lainnya," ujar Dwi Andreas melalui keterangan resmi, Kamis (22/8).
Baca juga: Produk Daerah Segera Mendunia
Ke depannya, ia berharap pemerintah dapat mendukung upaya petani yang melakukan inovasi dengan menciptakan varietas-varietas unggul baru.
"Para petani kecil terutama yang berjejaring dalam AB2TI memiliki tujuan yang sama dengan pemerintah yakni untuk meningkatkan produksi pangan yang maksimal. Jadi upaya-upaya terobosan itu harus didukung," tuturnya.
Dwi Andreas melihat saat ini proses sertfikasi benih oleh pemerintah cukup lama hingga empat tahun. Kemudian untuk mendapatkan izin edar masih memerlukan waktu hingga dua tahun lagi.
"Belum lagi persyaratan untuk bisa mengedarkan, petani harus mempunyai badan usaha resmi. Untuk pendaftaran varietas tanam serta mendapatkan izin edar bagi petani akan sangat sulit dan berat, dengan biaya yang sangat tinggi,” jelas Dwi. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved