Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PROYEK kereta cepat Jakarta-Bandung akan mulai beroperasi pada 2021. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), Tumiyana dalam acara Ngobrol Pagi (Ngopi) BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/8).
"Target kereta cepat ini, pada medio 2021 akan mulai trial operasi selama 3 sampai 4 bulan. Setelah itu, akan dioperasikan secara normal," katanya.
Hingga saat ini, proses pembangunan jalur kereta cepat sudah mencapai 28% dan sisa pembebasan tanah sekitar 2,7%.
Tumiyana menjelaskan target akhir tahun 2019 akan berkisar di angka 49% sampai 50%.
Dengan pencapaian dan target tersebut, WIKA optimistis kereta akan siap beroperasi pada 2021.
Baca juga: Bupati Bandung Barat Ogah Keluarkan Izin Pembangunan Kereta Cepat
Proyek dengan total investasi Rp80 triliun tersebut memiliki lintasan sepanjang 142 km dengan empat stasiun pemberhentian yang menjadi transit-oriented development (TOD), yakni di Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar.
"Masing-masing TOD ini akan terdapat empat kota baru sepanjang kereta cepat ini dan salah satu yang terbesar adalah Walini," jelasnya.
Selain itu, pembangunan properti di empat stasiun itersebut, revenue forcase nya diperkirakan mencapai sekitar Rp280 triliun.
Adapun laba yang diperkirakan akan mencapai angka Rp78 triliun untuk properti di empat stasiun dan Rp68 triliun untuk kereta cepat itu sendiri (tikecting). Sehingga WIKA optimistis dengan proyek modern ini.
"Kira-kira labanya itu bergerak antara 21 hingga 30%. Sehingga orang nanya bisa balik gak sih investasi kereta cepat itu? Lebih dari bisa balik," tegasnua.
Kereta cepat Jakarta-Bandung yang sedang dalam proses pembangunan jalur merupakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
Kecepatan kereta itu sendiri di desain hingga 420 km per jam dan kecepatan operasional 350 km per jam. Dengan demikian konektivitas yang menjadi bagian dari visi pemerintah bisa dicapai. (OL-2)
Kebutuhan kereta api di Tanah Air terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan jalur yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi baru.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat sebanyak 2.005.761 orang menggunakan layanan kereta api selama masa libur sekolah, periode 20 Juni hingga 15 Juli 2025.
Jumlah pelanggan KA jarak jauh Daop 6 Yogyakarta pada semester 1 Tahun 2025 tumbuh 3% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang mengangkut sebanyak 3.122.422 penumpang.
Beragam profesi di dunia kereta api diperkenalkan langsung oleh tim KAI, mulai dari masinis, kondektur, teknisi, Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), hingga petugas loket.
Dengan demikian, sampai dengan periode tersebut masih menyisakan sekitar 12 lokasi perlintasan yang belum ditutup dari target 40 lokasi perlintasan liar yang akan ditutup pada 2025.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatra Utara (Sumut) kenaikan penumpang di libur panjang Tahun Baru Islam 1447 H yakni Kamis (26/6) hingga Sabtu (28/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved