Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
TERBATASNYA jumlah menara penerima sinyal telekomunikasi <i>(Base Transceiver Station/BTS) dan suplai listrik membuat sebaran agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) jadi tidak merata di Tanah Air. Padahal, tujuan program Laku Pandai sejak diluncurkan pada 2015 ialah untuk memberi akses perbankan kepada masyarakat di pelosok daerah terpencil, khususnya luar Jawa.
"Syarat utama Laku Pandai adalah transaksi yang <i>real time. Bagaimana mau <i>real time kalau sinyal susah dan jaringan listrik belum ada," ujar Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohammad Miftah dalam Pelatihan dan Gathering Media Massa di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/7) malam.
Baca juga: Penyaluran Kredit Mikro lewat Laku Pandai masih Minim
Dari data yang dimiliki OJK, per Juni 2019, jumlah agen Laku Pandai sudah mencapai 1.123.098 orang. Jumlah itu meningkat signifikan dibandingkan saat Laku Pandai baru diperkenalkan pada Juni 2015 yakni 3.734 orang. Namun dari jumlah yang sebanyak itu, sebaran agen Laku Pandai masih terpusat di Pulau Jawa.
“Sangat timpang, 65% agen Laku Pandai ada di Pulau Jawa,” ujarnya.
Alhasil, pemilik rekening Laku Pandai pun terpusat di Pulau Jawa. Dari 24.226.083 pembukaan rekening bank lewat agen Laku Pandai se-Indonesia, 68% adalah warga yang tinggal di Pulau Jawa.
Padahal, akses warga di Pulau Jawa terhadap perbankan terbilang mudah dengan mudah didapatinya kantor-kantor bank, termasuk anjungan tunai mandiri (ATM), hingga pelosok.
Sementara program Laku Pandai, program yang dibesut OJK sejak 2015, lebih ditujukan ke kelompok masyarakat di kawasan terpencil yang sulit mengakses kantor bank dan ATM. Lewat program itu, bank didorong memperbanyak dan menyebar agen-agen mereka hingga pelosok.
“Tapi bank terkendala oleh keterbatasan infrastruktur yang bukan menjadi ranahnya, yakni listrik dan sinyal telekomunikasi. BTS sebagian besar berada di Pulau Jawa (55,48%) dan Sumatra (21,93%),” ungkap Miftah.
Selain suplai listrik dan sinyal telekomunikasi, pemerataan sebaran agen Laku Pandai juga terkendala ketersediaan infrastruktur jalan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Karena bagaimana pun juga, agen bank dan bank itu sendiri tetap harus bertemu muka secara fisik secara berkala, misalnya saja saat agen Laku Pandai harus menyetorkan uang tabungan nasabah ke bank. (OL-8)
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Kejagung dinilai menggunakan pasal keranjang sampah dalam pengusutan kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit oleh Bank DKI Jakarta dan BJB pada Sritex
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved