Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MENTERI Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno tidak bisa menutup rasa harunya menyaksikan tembusnya terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung di wilayah perkebunan Walini, Selasa (14/5). Proyek kereta cepat yang merupakan kerja sama Indonesia-Tiongkok sempat diragukan akan bisa direalisasikan.
“Saya sangat berterima kasih kepada semua yang telah bekerja keras membuat terowongan Walini. Ini merupakan sebuah milestone karena akan menjadi pendorong penyelesaian seluruh proyek kereta cepat,” kata Rini, Selasa (14/5).
Baca juga: Rupiah Tertekan, Darmin Sebut Kondisi Eksternal tidak Kondusif
Dengan kemajuan yang bisa dicapai sekarang, Rini percaya akhir tahun ini penyelesaian proyek akan mencapai 59%. Selanjutnya diharapkan sesuai target, akhir 2020 proyek ini akan selesai dan tahun 2021 akan bisa dipergunakan.
Hadir dalam acara menyaksikan tembusnya terowongan Walini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia.
Rini menjelaskan, tidak mudah untuk merealisasikan proyek ini. Banyak yang meragukan bahwa proyek ini bisa dijalankan dan akan dibutuhkan oleh masyarakat. Padahal proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan sarana transportasi, tetapi pembangunan pusat-pusat kota dan ekonomi baru.
Gubernur Ridwan Kamil percaya bahwa proyek ini akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Barat. Setidaknya akan ada empat pusat ekonomi baru yang akan tercipta seperti di Walini dan Karawang.
Pimpinan Proyek Chang Wei melaporkan, terowongan Walini merupakan terowongan yang tidak mudah untuk dikerjakan. Diperlukan waktu sekitar 15 bulan untuk bisa menembus bukit sepanjang 608 m dan kedalaman 37 m karena struktur tanah yang khusus.
Baca juga: Kemenperin Tingkatkan Keterampilan Masyarakat Lewat Bimtek
Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyono percaya dengan bisa ditembusnya terowongan Walini, maka pengerjaan proyek selanjutnya akan lebih lancar. Secara keseluruhan ada 13 terowongan yang diperlukan untuk membangun jalur kereta cepat sejauh 142,8 km.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China Chandra Dwiputra mengatakan, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang akan memiliki kereta cepat. Saat ini banyak putra-putra Indonesia yang mengikuti training mengenai pembangunan kereta cepat sehingga diharapkan perusahaan patungan ini kelak bisa mengerjakan proyek di negara-negara ASEAN yang lain. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved