Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH tengah melakukan reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut dan Cianjur-Padalarang guna mendukung perkembangan pariwisata dan perekonomian di Jawa Barat.
Pengaktifan dua jalur tersebut diperkirakan akan memakan waktu maksimal sepuluh bulan sehingga diharapkan dapat beroperasi pada Februari 2020 mendatang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan setidaknya dibutuhkan biaya sebesar Rp400 miliar rupiah untuk mengaktifkan kembali jalur Cibatu-Garut yang memiliki panjang trek 70 kilometer (km).
Adapun, untuk Cianjur-Padalarang dengan panjang 50 km, diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp300 miliar.
"Untuk skema biayanya akan kita kombinasikan, mulai dari APBN serta KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) termasuk dengan PT KAI. Kami yakin jalur ini akan ramai karena banyak lokasi wisata di sekitar sehingga akan sangat menguntungkan bagi pelaku usaha," ujar Budi Karya melalui keterangan resmi, Sabtu (27/4).
Baca juga: Wapres Janjikan Kereta Cepat Rampung 2021
Cibatu-Garut dan Cianjur-Padalarang merupakan reaktivasi jalur tahap pertama dari seluruh rangkaian reaktivasi yang telah direncanakan meliputi Cibatu-Garut-Cikajang, Cianjur-Padalarang, Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjungsari-Kertajati, dan Banjar-Pangandaran-Cijulang.
Secara menyeluruh, program tersebut ditargetkan selesai dalam lima tahun ke depan.
"Yang perlu banyak waktu pengerjaan itu ada di daerah Ciwidey, Kertajati, dan Pangandaran. Kita harus lebih dulu melakukan pembebasan tanah sehingga butuh waktu lima tahun," tutur Budi.
Dengan pengaktifan kembali jalur kereta api di Jawa Barat, masyarakat akan memiliki semakin banyak pilihan untuk berkunjung ke berbagai wilayah di provinsi tersebut.
Pemerintah pun meyakini hal itu akan semakin menghidupkan lokasi-lokasi wisata yang ada di daerah tersebut sehingga akan mampu mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat. (OL-2)
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat pengguna Kereta Panoramic pada periode Januari hingga Mei 2025 mencapai 48.822 orang.
PT KAI mengimbau pelanggan ebih teliti menjaga barang bawaannya selama periode arus balik libur panjang Idul Adha dan cuti bersama 5–9 Juni 2025 agar tidak ada risiko tertinggal
Sabtu (7/6) sejak pagi ribuan penumpang kereta api baik kedatangan maupun keberangkatan, masih memenuhi sejumlah stasiun kereta api di Daop 4 Semarang.
Total terdapat 28 perjalanan kereta api penumpang yang akan beroperasi per hari selama masa libur panjang tersebut di wilayah Divre I Sumatra Utara.
Program ini merupakan bagian dari stimulus yang diberikan KAI untuk mendukung pergerakan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor transportasi.
Kereta Commuter Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero akan mengoperasikan 96 unit kereta rel listrik (KRL) baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved