Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PEMERINTAH tengah melakukan reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut dan Cianjur-Padalarang guna mendukung perkembangan pariwisata dan perekonomian di Jawa Barat.
Pengaktifan dua jalur tersebut diperkirakan akan memakan waktu maksimal sepuluh bulan sehingga diharapkan dapat beroperasi pada Februari 2020 mendatang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan setidaknya dibutuhkan biaya sebesar Rp400 miliar rupiah untuk mengaktifkan kembali jalur Cibatu-Garut yang memiliki panjang trek 70 kilometer (km).
Adapun, untuk Cianjur-Padalarang dengan panjang 50 km, diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp300 miliar.
"Untuk skema biayanya akan kita kombinasikan, mulai dari APBN serta KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) termasuk dengan PT KAI. Kami yakin jalur ini akan ramai karena banyak lokasi wisata di sekitar sehingga akan sangat menguntungkan bagi pelaku usaha," ujar Budi Karya melalui keterangan resmi, Sabtu (27/4).
Baca juga: Wapres Janjikan Kereta Cepat Rampung 2021
Cibatu-Garut dan Cianjur-Padalarang merupakan reaktivasi jalur tahap pertama dari seluruh rangkaian reaktivasi yang telah direncanakan meliputi Cibatu-Garut-Cikajang, Cianjur-Padalarang, Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjungsari-Kertajati, dan Banjar-Pangandaran-Cijulang.
Secara menyeluruh, program tersebut ditargetkan selesai dalam lima tahun ke depan.
"Yang perlu banyak waktu pengerjaan itu ada di daerah Ciwidey, Kertajati, dan Pangandaran. Kita harus lebih dulu melakukan pembebasan tanah sehingga butuh waktu lima tahun," tutur Budi.
Dengan pengaktifan kembali jalur kereta api di Jawa Barat, masyarakat akan memiliki semakin banyak pilihan untuk berkunjung ke berbagai wilayah di provinsi tersebut.
Pemerintah pun meyakini hal itu akan semakin menghidupkan lokasi-lokasi wisata yang ada di daerah tersebut sehingga akan mampu mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat. (OL-2)
Kebutuhan kereta api di Tanah Air terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan jalur yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi baru.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat sebanyak 2.005.761 orang menggunakan layanan kereta api selama masa libur sekolah, periode 20 Juni hingga 15 Juli 2025.
Jumlah pelanggan KA jarak jauh Daop 6 Yogyakarta pada semester 1 Tahun 2025 tumbuh 3% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang mengangkut sebanyak 3.122.422 penumpang.
Beragam profesi di dunia kereta api diperkenalkan langsung oleh tim KAI, mulai dari masinis, kondektur, teknisi, Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), hingga petugas loket.
Dengan demikian, sampai dengan periode tersebut masih menyisakan sekitar 12 lokasi perlintasan yang belum ditutup dari target 40 lokasi perlintasan liar yang akan ditutup pada 2025.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatra Utara (Sumut) kenaikan penumpang di libur panjang Tahun Baru Islam 1447 H yakni Kamis (26/6) hingga Sabtu (28/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved