Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Pembangunan Terminal LPG Kupang Ditargetkan Rampung 2020

Nur Aivanni
01/4/2019 16:00
Pembangunan Terminal LPG Kupang Ditargetkan Rampung 2020
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo (tujuh dari kanan), Viktor Laiskodat saat groundbreaking(MI/PALCE AMALO.)

PERTAMINA menargetkan pembangunan terminal LPG Kupang akan rampung pada tahun 2020. Terminal LPG Kupang akan dibangun dengan kapasitas 2 x 500 MT.

Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo berharap pembangunan LPG tersebut dapat memberikan dampak pada penurunan harga jual LPG khususnya Non PSO di masyarakat.

Baca juga: Indonesia Resmi Pangkas Ekspor Karet

"Dengan adanya terminal ini, harga LPG yang 12 kg yang Non Subsidi akan lebih murah," kata Gandhi dalam acara groundbreaking pembangunan terminal LPG Tenau Kupang dan ekspos proyek infrastruktur Pertamina di PT Pertamina (Persero) TBBM Tenau, Kupang, NTT, Senin (1/4).

Sebagai informasi, harga jual LPG di wilayah Nusa Tenggara Timur (Timor, Flores dan Sumba) untuk elpiji 12 kg dan Bright Gas 12 kg berada di kisaran Rp195 ribu-Rp225 ribu per tabung. Sementara Bright Gas 5,5 kg sekitar Rp110 ribu- Rp135 ribu per tabung.

Diharapkan, dengan beroperasinya Terminal LPG Kupang dan dengan pembangunan SPPBE ke depannya, harga akan turun menjadi sekitar Rp155 ribu-Rp170 ribu per tabung untuk elpiji 12 kg dan Bright Gas 12 kg, serta Rp72 ribu-Rp85 ribu per tabung untuk Bright Gas 5,5 kg.

"Penurunan terjadi karena sebelumnya para Agen LPG Non PSO di Wilayah NTT melakukan pengisian di Surabaya. Namun setelah Terminal LPG Kupang beroperasi dan adanya rencana pembangunan SPPBE, maka rantai supply menjadi lebih pendek, dan harga menjadi lebih kompetitif. Harga jual diperkirakan akan sama dengan wilayah NTB," terang Gandhi.

Jika wilayah di NTT nantinya melakukan program konversi minyak tanah ke elpiji, kata Gandhi, itu juga bisa menghemat belanja masyarakat sekitar 10% dibandingkan dengan belanja minyak tanah.

"Dengan adanya penghematan ini akan menggerakkan sektor riil. Dengan adanya pergerakan ini juga akan memicu pergerakan ekonomi daerah," ucapnya.

Baca juga: Pemerintah Meluncurkan SBN Ritel Seri SBR006

Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTT Viktor Laiskodat pun mengatakan bahwa pembangunan LPG Kupang ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Karena setelah dibuka Terminal LPG pasti akan dibuka SPPBE-SPPBE di kabupaten-kabupaten. Itu juga akan menyerap tenaga kerja. Tentunya sudah tenaga kerja di sini dipakai, tingkat ekonomi ada dan mendorong ekonomi," pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya