Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pemerintah Terus Perluas Jaringan Gas

Satria Sakti Utama [email protected]
01/4/2019 07:40
 Pemerintah Terus Perluas Jaringan Gas
Menteri ESDM RI Ignasius Jonan meresmikan jaringan gas bumi rumah tangga di Kota Palembang, Minggu (31/3)( (Dwi Apriani/MI))

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, kemarin, meresmikan dua proyek strategis nasional sekaligus, yaitu proyek pipa transmisi gas open access Grissik-Pusri (GrisPus) dan jaringan gas (jargas) Kota Palembang. Peresmian tersebut dilaksanakan di Lapangan Patrajaya, Palembang.

Sehari sebelumnya, Jonan juga meresmikan tambahan jaringan gas sebanyak 6.018 sambungan rumah (SR) di Prabumulih, Sumatra Selatan. Dengan begitu, Kota Prabumulih menjadi kota gas terbesar di Indonesia.

Jonan mengatakan pembangunan jaringan gas kota ini merupakan wujud komitmen pemerintah menjadikan Kota Prabumulih sebagai kota percontohan penggunaan gas bumi di Indonesia.

Pemerintah menjanjikan pada 2020, pembangunan jargas di Prabumulih akan tuntas karena saat ini baru mencapai 86% penduduk dari total penduduk berjumlah 173.000 orang lebih.

"Ya, berapa pun kebutuhannya di 2020 nanti akan kami berikan, bisa 5.000 sambungan atau lebih, yang penting tuntas," kata Jonan.

Menurut dia, pemerintah berkomitmen untuk terus menambah jaringan gas di seluruh penjuru Indonesia. Kementerian ESDM menargetkan 1 juta sambungan gas ke rumah pada 2019 dan 10% di antaranya akan dialokasikan untuk Provinsi Sumatra Selatan.

"Setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan APBN untuk jargas di berbagai daerah sehingga makin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya. Volumenya akan kita tambah ke depan. Kalau tahun depan kami dapat anggaran untuk jargas untuk 1 juta sambungan rumah, Sumsel akan dapat tambahan lagi," ujarnya.

Sejak dimulai pertama kali pada 2009, kini total sambungan rumah tangga (SR) jargas yang dibangun dengan dana APBN mencapai 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi dan 40 kabupaten/kota. Pada tahun ini rencananya dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi.

Industri pupuk

Untuk proyek pipa transmisi gas Grissik-Pusri, PT Pertagas menyelesaikan pekerjaan konstruksi selama satu tahun setelah ground breaking pada Agustus 2017. Pipa gas berdiameter 20 inci ini membentang sepanjang 176 km melewati Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, dan Kota Palembang.

Nilai investasi proyek ini mencapai US$143 juta atau setara Rp2 triliun. Gas yang dialirkan di awal operasi sebesar 70 mmscfd untuk kebutuhan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) yang kini memiliki pabrik baru yakni Pusri II-B. Namun, kapasitasnya akan ditingkatkan menjadi 160 mmscfd agar memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, pengembangan KEK Tanjung Api-Api, jaringan gas rumah tangga, dan industri lainnya.

"Proyek pipa gas Grissik-Pusri penting bagi industri pupuk untuk menjaga ke-tahanan pangan Indonesia. Tak hanya itu, nantinya juga untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik di Sumatera Selatan dan kawasan ekonomi setempat," jelas Jonan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati menyatakan sumber gas yang terdapat di pipa Grissik-Pusri berasal dari Grissik Gas Plant Conoco Phillips (COPI) dan dialirkan ke titik akhir di plant PT Pusri di Palembang.

"Hal ini sekaligus menjadi bentuk dukungan Pertamina terhadap upaya pemerintah Indonesia mendukung kebutuhan energi di Indonesia, khususnya pemenuhan energi di PT Pusri dan Sumatra Selatan ke depan," jelasnya. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya