Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kembangkan Kemitraan di Rantai Pasok  

E-1
26/3/2019 02:45
Kembangkan Kemitraan di Rantai Pasok  
Pembeli memilih makanan dan minuman di salah satu supermarket di Jakarta(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

KEMENTERIAN Perindustrian aktif mendorong para ­pelaku industri makanan dan minuman berbasis agro untuk bersama-sama mengembangkan rantai pasok melalui pola kemitraan dengan petani dan kelompok usaha tani, termasuk dalam penerapan teknologi revolusi industri 4.0. 

Konsep yang disebut Corporate Shared Value (CSV) itu diharapkan dapat menyejahterakan para petani serta memacu peningkatan daya saing global sektor industri makanan dan minuman.

“Jika dibandingkan dengan negara lain, sektor makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena didukung sumber daya pertanian yang berlimpah dan permintaan domestik yang besar,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam rilisnya saat Peluncuran Kawasan Industri Hortikultura Didukung Aplikasi Industri 4.0 dan Pelepasan Ekspor di Tanggamus, Lampung, Senin (25/3).

Kabupaten Tanggamus kini menjadi salah satu kawasan penghasil produk hortikultura terutama pisang mas, jambu, pepaya, dan nanas. PT Great Giant Pineapple (GGP), sebagai perusahaan swasta terbesar penghasil produk hortikultura di Indonesia, melakukan ekspansi bisnis di Kabupaten Tanggamus dengan konsep CSV. Konsep kolaborasi ini dijalankan bersama dengan petani dan kelompok usaha tani setempat melalui koperasi usaha tani.

Menurut Airlangga, konsep CSV memberikan ruang bagi para petani untuk mengembangkan hasil pertanian dari kebun sendiri. Oleh karena itu, konsep tersebut akan terus diupayakan Kemenperin untuk semakin ditingkatkan. 

Konsep CSV di kawasan berikat ini telah didukung Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan sehingga pupuk dan pestisida yang berasal dari PT GGP dapat digunakan petani binaan tanpa subsidi apa pun dari pemerintah, tetapi dengan syarat tidak adanya inventory di petani.

Dalam kesempatan ini, Kemenperin menyerahkan bantuan alat mekanis multiguna perdesaan (AMMDes) secara simbolis kepada Koperasi Tani Hijau Makmur.  Selain itu, diserahkan bantuan mesin pengolah kopi secara simbolis kepada industri kecil dan menengah di Tanggamus. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya