Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Efektifkan Produksi Sawit dengan Bangun Pabrik Mini

Andhika Prasetyo
28/2/2019 14:00
Efektifkan Produksi Sawit dengan Bangun Pabrik Mini
(ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

PEMERINTAH semakin serius membangun industri kelapa sawit yang efektif dan efisien mulai dari hulu hingga hilir.

Hal itu ditandai dengan munculnya gagasan pendirian pabrik kelapa sawit (PKS) mini pada setiap kelompok tani kelapa sawit. Nantinya, pabrik itu akan mengolah hasil panen sawit sehingga petani bisa menjual produk dalam bentuk olahan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), bukan lagi berupa tandan buah segar (TBS).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan hal itu dilakukan demi mendongkrak harga jual di level petani karena produk yang dipasarkan sudah memiliki nilai tambah.

Dengan skema itu pula, buah yang dipanen di perkebunan tidak perlu didistribusikan jauh-jauh ke lokasi pabrik sehingga mengurangi biaya produksi.

"Ini akan digulirkan segera karena kita punya kemandirian. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik," ujar Luhut saat membuka Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia di Hotel Orchardz, Jakarta, Kamis (28/2).

Baca juga: Keberadaan Data Ekspor Penting untuk Menyusun Kebijakan

Secara lebih rinci, Ketua Harian Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Amin Nugroho menjelaskan pabrik kelapa sawit mini akan dibangun di setiap kelompok tani atau di setiap 50 hektare (ha) lahan kelapa sawit.

Saat ini, untuk pilot project, satu PKS mini telah dibangun di perkebunan di Kalimantan. Adapun, biaya yang dibutuhkan ialah sekitar Rp300 juta.

"Dananya berasal dari urunan petani-petani sendiri tapi nanti kita upayakan akan ada bantuan dari BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit)," terang Amin.

Ia berharap, dalam waktu yang tidak lama, konsep tersebut dapat diterapkan di perkebunan-perkebunan lainnya di seluruh Indonesia.

Ia pun tidak menutup kemungkinan di masa mendatang, PKS mini bisa memiliki mesin-mesin pengolah lainnya seperti untuk minyak goreng hingga biodiesel.

"Jadi hasil kebun di daerah itu bisa dimanfaatkan langsung di daerah itu juga. Tidak perlu ada proses distribusi panjang sehingga harga di konsumen bisa ditekan," tandasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya