Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Modal Asing Terus Mengalir

Fetry Wuryasti
23/2/2019 10:05
Modal Asing Terus Mengalir
(ANTARA/Sigid Kurniawan)

Kepercayaan investor dalam dan luar negeri terhadap kondisi ekonomi Indonesia masih sangat baik. Hal ini terlihat dari catatan Bank Indonesia tentang aliran portofolio inflow atau aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sejal awal tahun hingga 21 Februari 2019 yang sudah mencapai total Rp45,9 triliun.

"Inflow sampai 21 Februari sebesar Rp45,9 triliun sudah lebih besar daripada keseluruhan inflow pada 2018," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di kompleks Masjid Baitul Ihsan, Jakarta, kemarin.

Nilai ini terdiri atas aliran dana asing yang masuk ke surat berharga negara (SBN) sebesar Rp33,9 triliun, ke saham sebesar Rp11,3 triliun, dan ke dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar Rp1,1 triliun.

Adapun di tahun 2018, inflow selama setahun mencapai Rp13,9 triliun, terutama pada SBN sebesar Rp20,1 triliun, sedangkan saham terjadi outflow Rp6,5 triliun.

"Kepercayaan investor terbukti dari terus masuknya aliran modal asing, baik saham maupun obligasi pemerintah. Setiap lelang obligasi pemerintah mengalami oversubcribe dan demikian di harga saham terus mengalami peningkatan," tukas Perry.

Terkait aliran modal asing tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menilai itu menunjukkan Indonesia tempat menarik untuk investasi.

"Ini awal dan sinyal yang baik untuk menunjukkan kepada investor asing bahwa Indonesia tempat yang menarik untuk investasi," kata Iskandar.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pemerintah telah memperbaiki iklim investasi di dalam negeri. Mulai adanya kemudahan dalam berusaha, online single submission (OSS), pemberian fasilitas tax holiday, hingga kemudahan ekspor.

Dengan begitu, ia meyakini foreign direct investment (FDI) atau investasi asing langsung juga akan mengalir masuk ke Indonesia.

Adapun kebijakan yang ada saat ini, dikatakan Iskandar sudah lebih dari cukup untuk bisa menarik FDI masuk ke Indonesia. "Kebijakan sekarang lebih dari cukup. Sampai Desember 2018 (hanya 6 bulan) sudah disetujui 14 investasi WP dengan nilai investasi Rp245 triliun untuk dapat tax holiday," ungkapnya.

"Jika pileg dan pilpres berjalan sukses lagi, saya berkeyakinan FDI bisa meningkat lagi masuk Indonesia," tambahnya.

Pengamat ekonomi Indef, Bhima Yudhistira, menilai Indonesia bisa memanfaatkan rencana relokasi industri dari Tiongkok dan AS terkait masuknya modal asing.

Rupiah stabil

Bank Indonesia juga meyakini nilai tukar rupiah ke depan akan bergerak stabil. "Stabilitas akan didukung oleh beberapa hal, yakni masuknya aliran modal asing yang menambah suplai valas dalam negeri, kemudian fundamental ekonomi yang lebih baik dari sisi pertumbuhan," ujar Perry.

Terpisah, pengamat ekonomi Eric Sugandi mengatakan kemungkinan penguatan rupiah lebih lanjut bisa terjadi, tetapi masih ada masalah dengan defisit transaksi berjalan.

Untuk obligasi, tambah Eric, masih relatif aman karena imbal hasil atau yield surat berharga negara (SBN) masih atraktif untuk investor asing.

"SBN masih menarik untuk investor asing, tetapi yang relatif lebih volatile itu saham," jelas Eric. (Nur/X-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya