Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Konsumen Indonesia Tetap Optimistis di Akhir 2018

Fetry Wuryasti
21/2/2019 11:15
Konsumen Indonesia Tetap Optimistis di Akhir 2018
(Ilustrasi)

THE Conference Board GlobalConsumer Confidence Survey berkolaborasi dengan Nielsen, baru-baru ini, merilis hasil studi yang menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen Global meningkat satu poin ke 107 di kuartal IV /2018. Ini merupakan angka tertinggi dalam 14 tahun. Indonesia masih masuk dalam tiga negara yang paling optimistis di dunia.

Tingkat optimisme konsumen Indonesia di kuartal keempat 2018 lalu stabil dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 127, meningkat 1 poin dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang 126.

Indonesia berada dalam urutan ketiga negara teroptimis di dunia setelah India (133) yang meningkat 3 poin dan Filipina (131) yang naik signifikan sebesar 5 poin.

IKK di Asia-Pasifik naik 3 poin menjadi 117. Negara-negara besar seperti Tiongkok, India, Indonesia, dan Jepang semuanya membaik.

Keyakinan di Tiongkok tetap tinggi, meski baru-baru ini data belanja ritel menunjukkan kemungkinan sedikit melemah. Di Indonesia, kepercayaan diri meningkat dan kemungkinan akan bertahan di tengah pemilihan nasional yang akan datang.

IKK dibentuk oleh tiga indikator, yaitu optimisme mengenai prospek lapangan kerja lokal, keadaan keuangan pribadi, dan keinginan untuk berbelanja dalam 12 bulan ke depan.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh kian Kuat

Untuk Indonesia, optimisme akan prospek lapangan kerja lokal turun dari 73% di kuartal III-2018 menjadi 68% di kuartal IV-2018.

Sementara itu, optimisme akan Keadaan Keuangan Pribadi stabil di 79% pada dua kuartal terakhir tahun lalu. Kabar baiknya adalah, di kuartal IV-2018, 63% konsumen mengatakan bahwa waktu 12 bulan ke depan adalah waktu yang baik untuk mereka berbelanja hal-hal yang mereka inginkan dan butuhkan. Indikator terakhir ini meningkat tajam dari 57% di kuartal III-2018.

Meski kondisi ekonomi masih menempati urutan pertama dalam hal kekhawatiran konsumen, pada kuartal IV- 2018 ini persentasenya sedikit turun (30%) dibandingkan kuartal sebelumnya (32%).

Di kuartal ini, persepsi konsumen Indonesia mengenai resesi ekonomi juga lebih positif, hanya 57% dari responden yang berpendapat bahwa negara sedang dalam keadaan resesi ekonomi. Angka ini turun cukup signifikan dari kuartal sebelumnya yang sebesar 61%.

“Secara umum, di kuartal IV-2018 lalu konsumen merasa cukup percaya diri dengan keadaan keuangan pribadi mereka dan mereka juga siap untuk berbelanja. Ini sangat mungkin dipengaruhi oleh periode liburan akhir tahun dimana sebagian besar konsumen merayakan tutup tahun.” ujar Agus Nurudin, Managing Director, Nielsen Indonesia, melalui rilis yang diterima, Kamis (21/2).

Menjelang tahun politik dan pemilihan presiden 2019, sebanyak 24% konsumen menyatakan khawatir akan stabilitas politik, sedikit meningkat jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 22%.

Kekhawatiran akan keseimbangan antara hidup dan pekerjaan serta toleransi antaragama masing-masing berturut-turut ada di angka 17% dan 15%, sementara 13% konsumen khawatir mengenai kesejahteraan dan kesehatan orang tua.

Dalam hal mengalokasikan dana cadangannya, 68% konsumen memilih menabung, 47% memilih menggunakannya untuk berlibur, dan 42% memilih berinvestasi di saham atau reksadana.

"Selain itu, 34% konsumen memilih untuk menggunakan dana cadangannya untuk hiburan di luar rumah dan sebanyak 29% menggunakannya untuk perbaikan rumah / tempat tinggal," kata dia.

Terkait penghematan biaya rumah tangga, pada IV-2018 lalu lebih dari setengah yaitu 59% konsumen online Indonesia memilih untuk mengurangi biaya hiburan di luar rumah, disusul oleh 43% konsumen yang memilih mengurangi belanja baju baru dan 39% konsumen mengurangi liburan. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya