Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar (PU-Pera) masih berkonsultasi dengan Tentara Nasional Indonesia terkait kelanjutan pembukaan lahan dan pembangunan jalan yang akan dibangun di segmen yang meliputi Wamena-Habema-Mugi-Kenyam-Batas Batu-Mumugu.
Pemerintah berencana mengubah rute Segmen 5 Trans-Papua itu karena alasan keamanan dan keselamatan.
"Kalau pihak TNI menyarankan jangan melalui situ dulu, lebih bagus digeser, ya kita ikuti arahan itu. Dari sisi keamanan terlalu berisiko," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU-Pera Sugiyartanto di kantornya, Selasa (12/2).
Sebagaimana diketahui, pada 2 Desember silam, sekelompok pekerja PT Istaka Karya yang tengah membangun Jembatan Kali Yigi dan Aokar di Distrik Yigi, Nduga, Papua, dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca juga: Pernyataan Natalius Pigai Soal Trans-Papua Hoaks
Terkait kejadian itu, untuk sementara proses pembangunan jembatan di Segmen 5 Trans-Papua pun dihentikan. Segmen tersebut merupakan jalur yang akan membuka akses ke kawasan pegunungan tengah di Papua.
Tujuannya jelas untuk melancarkan sistem distribusi barang sehingga dapat menekan harga bahan-bahan pokok di wilayah tersebut.
"Tetapi kalau gangguannya banyak, taruhannya nyawa, kita tidak bisa," lanjutnya.
Sugi mengatakan pihaknya masih berupaya mencari rute alternatif jika nanti ada perubahan trase jalan.
"Kami terus konsultasi dengan Bappenas, kalau tidak lanjut bagaimana," tandasnya.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved