Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT Pollux Investasi Internasional Tbk resmi mencatatkan saham mereka di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan dengan kode saham POLI itu melepas sejumlah 402.105.300 lembar saham baru, atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dengan harga penawaran Rp1.635 per saham.
Direktur Keuangan PT Pollux Investasi Internasional Leonora Dewi Susanti menyampaikan, dari aksi korporasi tersebut, perseroan meraih dana sebesar Rp657,44 miliar.
Sebesar 76,65% dari dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha dan sisanya untuk pembayaran pinjaman pemegang saham dan modal kerja.
“Dalam hal pengembangan usaha ini, perseroan berencana mengambil alih obligasi konversi PT Nobel Properti Kencana, yaitu perusahaan pengembang properti,” kata Leonora di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/1).
PT Nobel Properti Kencana saat ini memiliki dan mengoperasikan gedung perkantoran Noble House di kawasan central business district (CBD) Mega Kuningan, Jakarta, dan memiliki landbank cukup luas di Jakarta, Semarang, dan Bali.
Menurut dia, pengambilalihan obligasi konversi PT Nobel Properti Kencana tersebut bertujuan menambah dan memperkuat kontribusi pendapatan berkelanjutan (recurring income) perseroan dari pendapatan atas penyewaan ruang perkantoran.
PT Pollux Investasi Internasional Tbk merupakan perusahaan pengembang properti melalui penyertaan saham pada 21 anak perusahaan. Mereka memiliki dan mengoperasikan sejumlah mal, hotel, dan apartamen di Semarang di antaranya Paragon Mall dan Po Hotel.
Net asset value (NAV) perseroan pada 2018 mencapai Rp4,7 triliun dan pendapatan perusahaan Rp411 miliar. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan pada level Rp520 miliar. Perseroan menyediakan belanja modal Rp200 miliar-Rp250 miliar pada 2019, lebih besar daripada tahun lalu sebesar Rp150 miliar.
Kemarin, harga perdana saham Pollux Investasi Internasional Tbk ada pada level Rp1.635 per saham. Namun, karena indeks mereka terus meningkat sebesar 49,85% hingga level 2.450 per saham, saham itu secara otomatis terkena auto reject. (Try/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved