Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Dukung Pengembang Green Property

Ant/S-2
18/12/2018 06:20
Dukung Pengembang Green Property
(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

PEMERINTAH didesak untuk memberikan dukungan bagi pengembang properti yang sudah menerapkan konsep ramah lingkungan dan pembangunan berkesinambungan.

“Dukungan tersebut bisa berupa insentif pajak, kemudahan perizinan, regulasi, dan lain sebagainya. Dengan demikian pengembang yang peduli terhadap lingkungan dalam membangun proyeknya akan semakin banyak,” kata pengamat perkotaan, Nirwono Joga, di Jakarta, Kamis (13/12).

Nirwono dalam sambutannya pada ajang Green Property Award yang diselenggarakan majalah dan portal Housing Estate menyebutkan green property erat kaitannya dengan keterjangkauan harga. Banyak pengembang enggan menerapkan konsep ini secara penuh.

Nirwono berharap pengembang tetap bersemangat membangun properti berkonsep eco friendly sebagai sikap bertanggung jawab terhadap lingkungan. “Saya ingatkan kalau properti yang dikembangkan dengan konsep green dalam jangka panjang jauh lebih menguntungkan bagi reputasi developer,” katanya.

Dia menunjuk contoh kawas­an Menteng, Jakarta Pusat, dan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang dikembangkan sebagai kota taman. Harga rumah di sana tertinggi di Indonesia.

Salah satu kriteria green yang perlu dipikirkan mendalam oleh developer untuk segera diterapkan di proyeknya secara sendiri atau bersama-sama ialah sistem pengelolaan sampah dan limbah. Supaya lebih mendapat dukungan dari pemerintah, developer bisa secara bersama melalui organisasi para pengusa­hanya, seperti Rei, Apersi, dan Himpera meminta dukungan dan insentif dari pemerintah untuk membangunnya.

Sampai kini kecuali kawas­an industri, praktis belum ada perumahan yang secara serius dan konsisten mengadakan instalasi pengolahan sampah dan limbah sendiri di proyeknya. “Akibatnya, sampah dan limbah terus mencemari lingkung­an, termasuk sungai dan laut,” ujarnya.

Selain itu, developer diharapkan tidak lagi mengandalkan air tanah sebagai sumber air bersih, tapi mengandalkan jaring­an air bersih dari perusahaan air minum. Didukung dengan penyediaan ruang terbuka hijau yang proporsional di setiap kawasan perumahan, suplai air bersih yang tidak mengandalkan air dari dalam tanah itu sangat menolong penyehatan lingkungan. (Ant/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya