Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tahun Politik tidak Ganggu Bisnis BTN

Yanurisa Ananta
30/11/2018 22:45
Tahun Politik tidak Ganggu Bisnis BTN
( ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis rencana bisnis bank (RBB) perseroan pada tahun depan tidak akan terganggu meski memasuki tahun politik dengan adanya pemilu legislatif dan presiden secara serentak.

“Pengaruh tahun politik sangat kecil terhadap bisnis BTN sebab pemilu itu bulan April, setelah itu akan berjalan seperti biasa. Kami harap pemilu berjalan damai dan lancar sehingga tidak mengganggu iklim bisnis di Indonesia,” ungkap Direktur Utama BTN Maryono dalam media ­gathering BTN di Semarang, Jawa Tengah,  Jumat (30/11)

Dia mengungkapkan perseroan sudah mulai melakukan sejumlah persiapan dan strategi sebagai aksi korporasi guna menyambut tahun politik 2019. Salah satu strategi BTN ialah manargetkan pertumbuhan laba perseroan sekitar 16%-19% pada 2019. Untuk target kredit dan dana pihak ketiga, BTN ­menargetkan pertumbuhan sekitar 15%.

Target konservatif itu ­sudah mempertimbangkan bebe-rapa kondisi, antara lain kenaik-an BI 7-Days Repo Rate yang diekspektasikan berlanjut dengan proyeksi 6% pada akhir 2018 dan 6,50% di 2019.

“Target tersebut juga sudah dengan penyesuaian kebutuhan alokasi CKPN (cadang-an kerugian penurunan nilai) untuk persiapan pemenuhan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 71 pada 2020,” ungkap Maryono seperti dikutip dari Antara,   Jumat (30/11)

Menurut Maryono, dengan melihat kondisi tersebut, BTN optimistis di 2019 bisa menya-lurkan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) sebanyak 850 ribu unit. Jumlah itu naik 100 ribu unit jika dibandingkan dengan target tahun ini sebesar 750 ribu. “Hingga akhir September 2018, KPR yang sudah disalurkan sebanyak 574.444 unit senilai Rp54,933 triliun,” ujar dia.

Maryono melanjutkan, untuk mencapai target dalam RBB, perseroan telah menetapkan beberapa strategi. Di antaranya, memperkuat kontribusi pertumbuhan KPR subsidi (SSB, FLPP, BP2BT, dan Tapera) dan pertumbuhan KPR nonsubsidi dengan skema KPR segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan aparatur sipil negara (ASN), memperkuat peran BTN HFC, dan mengembangkan inisiatif yang mendukung pengembangan bisnis ­developer hunian bersubsidi.

Selain itu, BTN akan melakukan streamlined proses penyaluran KPR subsidi, memperluas aliansi strategis dengan developer di luar Pulau Jawa, serta mengembangkan model bisnis untuk konsumen mass informal.

Target Rp49 triliun
Di lain pihak, Sekretaris Korporat Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan tercatat sudah Rp42 triliun PT Bank Mandiri Tbk menyalurk­an KPR hingga Oktober 2018.

“Penya­luran KPR Mandiri per oktober 2018 sebesar Rp42 triliun, tumbuh 42% secara year-on-year. Bank Mandiri tahun ini menargetkan penyaluran KPR Rp49 triliun,” kata Rohan.

Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo menambahkan, realisasi penyaluran KPR sepanjang 2017 hanya di kisaran Rp40 triliun. Adapun capaian penyaluran KPR kuartal I saat ini mencapai lebih dari 10%.

Menurut dia, portofolio KPR Mandiri pada 2017 hanya mencapai Rp40 triliun lantaran perseroan masih fokus pada rumah sekunder, ditambah kondisi proper­ti yang sedikit lesu. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya