Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono menyatakan Bendungan Way Sekampung, di Provinsi Lampung, bisa rampung Desember tahun depan. Saat ini, pembangunan bendungan tersebut sudah mencapai 42%.
“Ini kita berada di rencana Bendungan Way Sekampung yang Insya Allah bisa selesai Desember 2019. Ini akan dibangun lagi di bawahnya, di hilirnya Bendungan Marga Tiga,” ujarnya saat meninjau pembangunan Bendungan Way Sekampung, Lampung, Kamis (22/11).
Bendungan tersebut memanfaatkan air sungai dari Way Sekampung. Menurut Basuki, dengan begitu air sungai ini dapat dimanfaatkan lebih optimal untuk kebutuhan pertanian, perikanan, dan lainnya. Bukan cuma Bendungan Way Sekampung saja, namun juga Bendungan Batusegi, Margatiga, Seguruh,dan Jabung memanfaatkan sungai tersebut.
“Semuanya dibangun untuk mengoptimalkan air sungai Way Sekampung ini karena potensinya sangat besar, terutama untuk irigasi. Manfaatnya bisa menaikan indeks masa tanam menjadi 260 %,” ujar Menteri Pu-Pera.
Proyek ini, kata dia, merupakan bagian dari pembangunan 49 bendungan yang dicanangkan Presiden Jokowi selama masa jabatannya. Penyelesaian Bendungan Way Sekampung lebih cepat setahun dari yang direncanakan semula yakni pada 2020.
Metode pembangunan Bendungan Way Sekampung sangat unik karena memanfaatkan perbukitan menjadi penyangga. Dengan begitu tidak perlu proses pengecoran beton untuk setiap sisinya.
Hal ini, kata dia, sempat diterapkan dalam proyek pembangunan Bendungan Leuwi Keris di Tasikmalaya, Jawa Barat. “Ini kita lihat rapi pelaksanaannya dan menahan longsoran tebing bisa dengan penanaman pohon, bukan beton,” katanya.
Menurut Basuki, bendungan Way Sekampung nantinya juga bisa memberi dampak ekonomi selain menambah masa tanam menjadi dua kali, yakni menjadi tempat wisata juga sumber budi daya ikan air tawar. “Tapi jangan sampai ada keramba karena merusak kualitas air. Kalau ikan tangkap boleh,” pungkasnya. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved