Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pabrik Gasifikasi Batubara PT Bukit Asam Beroperasi 2022

Yanurisa Ananta
14/11/2018 16:07
Pabrik Gasifikasi Batubara PT Bukit Asam Beroperasi 2022
(ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

PABRIK Gasifikasi batubara hasil kerja sama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Pertamina dan Air Products and Chemicals. Inc diproyeksi mulai beroperasi pada tahun 2022. Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan pembangunan pabrik yang berada di Peranap, Riau, membutuhkan waktu pembangunan selama 24 hingga 26 bulan.

"Secara garis besar (butuh waktu) 24 bulan sampai 26 bulan bangun pabrik ini. Jadi kita harap sudah selesai di 2022 atau awal 2023 sudah mulai menghasilkan," kata Arviyan, di Jakarta, Rabu (14/11).

Sebelumnya, PTBA, Pertamina dan Air Products menandatangani kerja sama untuk gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) dan synthetic natural gas (SNG), di Allentown, Amerika Serikat pada Rabu (7/11) silam. Arviyan berharap pabrik gasifikasi ini mampu mengembangkan industri dengan produk petrochemical, antara lain DME agar bisa menjadi pengganti LPG.

Baca Juga:

Jalur Kereta Khusus Batu Bara Dibangun

 

Adapun selama ini, sekitar 70% LPG masih diimpor, tahun 2017 Indonesia mengonsumsi tidak kurang dari 7 juta ton LPG.

 

"Kalau ini diterapkan dan berhasil maka 2-3 tahun ke depan ketergantungan impor LPG akan digantikan DME," tutur Arviyan.

Dalam kerja sama ini nantinya PTBA berlaku sebagai penyedia batubara, Pertamina sebagai operator pembeli produk dan Air Products sebagai penyedia teknologi (provider). Namun, Arviyan tidak menyebut berapa investasi dan kapasitas yang layak dihasilkan.

"Kapasitas pabrik seharusnya bisa capai 7 juta per tahun," ujarnya.

Tidak menutup kemungkinan, lanjut Arviyan, pabrik gasifikasi serupa dibangun di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Kerja sama ini dibuat paralel bersama Kerjasama dengan PT Pupuk Indonesia dan PT Chandra Asri Petrochemical yang sudah lebih dulu mendirikan Coal-to-Chemical-Plant di mulut tambang Tanjung Enim 8 Desember 2017.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya