Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Bank Indonesia Asumsikan Ekonomi Tumbuh 5,2%-5,6% pada 2016

Irene Harty
22/9/2015 00:00
 Bank Indonesia Asumsikan Ekonomi Tumbuh 5,2%-5,6% pada 2016
(MI/Panca Syurkani)
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengasumsikan pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5,2%-5,6%.

"Sekarang perkirakan pertumbuhan ekonomi 2016 antara 5,2%-5,6%, apabila pemerintah sampaikan 5,3% kami merasa itu nyaman karena ada di range yang juga kami perkirakan," ungkapnya ditemui di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/9).

Bila memang pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3% menurutnya itu akan memperkecil impor dari yang dibayangkan. Hal itu akan membawa defisit transaksi berjalan akan lebih baik yakni defisit 2,288% dan capital account akan surplus 2,91% serta financial account surplus 1,86%.

Bank Indonesia pun melihat defisit transaksi berjalan yang membaik pada 2016 dipengaruhi oleh financial account yang lebih baik karena ada capital inflow dan suplai valas. "Flight to quality tapi enggak menjanjikan return," tutur Agus saat diminta Komisi XI DPR mengenai asumsi defisit transaksi berjalan tersebut.

Berkenaan dengan nilai tukar rupiah, Agus mengakui masih dalam posisi undervalue dan overshoot. Secara year to date sepanjang tahun ini atau dari 1 Januari sampai 18 September nilai tukar rupiah akan pada level Rp13.211 per dolar AS.

Dalam perhitungan Bank Indonesia, nilai tukar rupiah diasumsikan pada level Rp13.700 per dolar AS sampai Rp13.900 per dolar AS. "Kondisi kita sekarang ini Rp14.450 per dolar AS itu undervalue dan overshoot karena sentimen dan karena masuk modal terbatas belum lagi banyak pembayaran valuta asing," tambah Agus.

Nilai tukar rupiah juga dilihat dari jumlah dana yang masuk ke Indonesia ke pasar modal dan pasar SUN pada tahun lalu atau periode 1 Januari sampai 18 September itu sampai Rp170 triliun tapi sekarang dari 1 Januari hingga 18 September 2015 hanya masuk Rp39 triliun.

Asumsi nilai tukar rupiah pada 2016 itu tercapai dengan syarat pada kuartal I 2016 berada di kisaran Rp14 ribu kemudian menguat pada kuartal II dan selanjutnya. Pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi akan mencapai 3,8% pada tahun depan mempengaruhi keberadaan inflasi Amerika Serikat yang masih 0,2% dari target 2%.

"Kenaikan bunga (The Fed) bisa tertunda akan perkembangan ekonomk dunia yang berpengaruh ke AS, mereka mau yakini mereka kompetitif di pasar internasional," pungkas Agus.(Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya