Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Pertamina Dipastikan Mengambil Porsi Argo di TPPI

Jessica Restiana Sihite
14/9/2015 00:00
Pertamina Dipastikan Mengambil Porsi Argo di TPPI
(ANTARA)
PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) diwacanakan akan mulai beroperasi pada akhir September dan berproduksi pada Oktober mendatang. Rencana itu juga seiring dengan tugas yang diberikan pemerintah kepada PT Pertamina (persero) untuk mengambil alih pengelolaan TPPI. Saat ini pun proses akusisi TPPI oleh Pertamina tengah berlangsung.

PT Tuban Petrochemical Industries (Tuban Petro), induk usaha TPPI, menyatakan Pertamina sudah menyetujui pengambilalihan TPPI dari saham milik Argo Capital Management Ltd sebesar 22%. Jika proses akusisi selesai, porsi Pertamina di TPPI terhitung akan menjadi 48,61%. Sementara porsi kepemilikan Tuban Petro di sana sebesar 25%.

"Sudah akan diambil 22% dari Argo, sekarang sedang proses. Saya lupa nilainya tapi sudah sesuai dengan appraisal (penilaian) aset Price Waterhouse," tutur Direktur Tuban Petro Riki F Ibrahim kepada Media Indonesia, Senin (14/9).

Riki menuturkan pengambilalihan TPPI oleh pemerintah melalui Pertamina bertujuan untuk mengontrol TPPI dalam hal pengembalian utang. Dia mengatakan Pertamina bersama Tuban Petro akan memastikan TPPI bisa menyelesaikan utang-utangnya, baik ke Pertamina, SKK Migas, dan pihak-pihak lainnya.

Selain itu, imbuh Riki, akusisi TPPI bisa berguna untuk meningkatkan produksi BBM di dalam negeri. Supaya kilang-kilang di TPPI bisa cepat berproduksi, menurut dia, pemerintah harus mendukung dengan memastikan suplai kondensat untuk dialokasikan ke sana.

"Kalau TPPI bisa beroperasi dan berproduksi, pasti impor akan berkurang. Kilang-kilang di sana sebenarnya bisa menghasilkan mogas sampai 100 ribu barel per hari (bph), tapi tidak digunakan 100% karena sayang bisa untuk menghasilkan aromatik," tutur Riki.

Pada Jumat (11/9) lalu, Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan kunjungan ke kilang TPPI dan didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi. Dalam kunjungan itu, TPPI akan diminta menjadi gasoline mode untuk memproduksi BBM, khususnya gasoline yang porsi impornya masih tinggi. Pertamina juga diminta mengambil alih pengelolaan TPPI.

Pertamina menyatakan kesiapannya untuk memproduksi 20 ribu bph gasoline pada awal produksi di Oktober nanti. Selanjutnya, kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi 50 ribu - 55 ribu bph.

Vice President Corporate Communication of Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan hingga saat ini proses akusisi TPPI masih dalam tahap finalisasi. "Masih berjalan pembicaraan untuj finalisasi term legal dan finansial," ucapnya melalui pesan singkat.(Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya