Wisatawan Mancanegara Capai 11,93 Juta

KEPALA  Badan Pusat Statistik Suharyanto menyampaikan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada September 2018 mencapai 1,35 juta orang,  turun 10,56% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Kalau dilihat dari tahun ke tahun, penurunan ini adalah hal yang biasa karena musim liburan sudah selesai, kemudian di negara-negara Eropa sudah masuk musim gugur. Ini memang biasa terjadi,” kata Suharyanto di Jakarta, Kamis (1/11).

Berdasarkan kebangsaan, wisman asal Tiongkok masih menjadi yang paling banyak mengunjungi Indonesia, disusul Malaysia, Timor Leste, dan Australia.

Tahuni ini pemerintah menargetkan dapat mendatangkan wisman sebanyak 17 juta. Adapun realisasi hingga September tercatat 11,93 juta. Tahun depan targetnya naik menjadi 20 juta wisman.

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mendukung upaya pemerintah meraih 20 juta wisman itu.

Ketua Umum GIPI  Didien Junaedy mengatakan pihaknya berupaya meningkatkan koordinasi di antara para pelaku industri pariwisata dalam upaya mencapai target jumlah kunjungan wisatawan tersebut.

Ketua Pokja Bidang Percepatan Pembangunan 10 Daerah Pariwisata Prioritas Hiramsyah S Thaib mengatakan pariwisata Indonesia memiliki banyak keunggulan kompetitif dan komparatif.

Pariwisata Indonesia diproyeksikan mendatangkan  devisa sebesar US$20 miliar.

Dampak positif pariwisata terlihat dari terjadinya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)  yang sangat tinggi. Misalnya, PAD di Kabupaten Samosir sebesar 81,2%, Kabupaten Belitung sebesar 41,21%, Kabupaten Pandeglang, Banten (Tanjung Lesung) 94,77%, dan Kabupaten Manggarai Barat (Labuan Bajo) sebesar 35,41%.

“Tiga destinasi telah memiliki badan otoritas, yaitu Danau Toba, Borobodur, dan Labuan Bajo,” ujar Hiramsyah. (Nur/Ant/E-1)