Presiden Jokowi Pastikan Pemerataan Infrastruktur Transportasi
Intan Fauzi
09/9/2015 00:00
(--(MI/Susanto))
Presiden Joko Widodo memastikan pembangunan transportasi tak hanya dilakukan di Pulau Jawa saja. Transportasi kereta api juga akan dibangun di Sulawesi dan Papua.
Akhir bulan ini rencananya akan diresmikan proyek pembangunan kereta di Sulawesi terlebih dahulu. "Pekerjaan infrastruktur transportasi tidak hanya di Jawa saja, akhir bulan ini pembangunan kereta api di Sulawesi," kata Presiden Jokowi saat peresmian pembangunan proyek light rail transit (LRT) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jalan Taman Mini 1, Jakarta Timur, Rabu (9/9).
Proyek pembangunan kereta api di Sulawesi sebelumnya akan diresmikan pada bulan Agustus. Namun demi kelancaran mantan Wali Kota Solo itu ingin proyek tersebut diresmikan di tengah pembangunan.
"Kemarin sebetulnya akan dimulai Agustus. Dikerjakan dulu minimal lima sampai tujuh kilometer baru saya mau lihat apa yang sudah dikerjakan," jelasnya.
Begitu juga dengan pembangunan kereta api di Papua. Presiden Jokowi menjelaskan pemerintah masih melakukan uji kelayakan. Ia berharap awal tahun depan dapat dimulai pembangunannya.
"Kereta di Papua juga masih dalam proses feasibility study. Saya harapkan akhir Desember beres, sehingga tahun depan bisa kita mulai. Jangan sampai kerjakan di Jawa terus," pungkasnya.
Infrastruktur Indonesia tertinggal
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo mengakui pembangunan infrastruktur di Indonesia masih tertinggal, terutama pembangunan transportasi masal. Oleh sebab itu Presiden Jokowi ingin pembangunan transportasi masal dipercepat.
"Saya ingin mengatakan bahwa Indonesia masih tertinggal dalam pembangunan infrastruktur, utamanya transportasi masal untuk itu harus dipercepat. Sesuatu yang sudah tertunda dalam waktu lama saatnya kita mulai," kata Jokowi.
Misal saja, jelas Jokowi, proyek pembangunan LRT ini sudah direncanakan sejak tiga tahun lalu saat dirinya masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun entah mengapa tidak dimulai-mulai.
"Ini sudah kita bicarakan dari tiga tahun lalu. Saya gubernur DKI, Wagub (wakil gubernur) dan Dirut Adhi Karya berbicara. Ini sudah berapa kali bertemu saya sudah lupa. Berarti sudah hampir 3 tahun proyek ini digagas. Saat itu juga saya lihat sudah matang tapi saya tidak tahu kenapa tidak bisa dimulai," jelas Jokowi.
Untuk itu, pada 2 September lalu Mantan Wali Kota Surakarta itu segera mengeluarkan Perpres pembangunan proyek LRT. Kemudian Ia harapkan dapat selesai tahun 2018.
"Sekarang bertiga lagi, ketemu lagi, gubernur DKI, Dirut Adhi Karya, saya tapi ditambah menteri BUMN, ditambah gubernur Jawa Barat dan sepakat. Saya orgnya simpel, sudah siap semua, datanya, tinggal satu Perpres. Saya bilang beri saya waktu dua hari untuk buat Perpresnya. Kapan proyek dimulai ternyata seminggu sudah bisa dimulai," paparnya.
Yang penting bagi Jokowi, setiap pembangunan infrastruktur memiliki target waktu penyelesaian. "Paling penting adalah semua pekerjaan dimulai, setelah itu beri target selesai kapan," tegasnya. (Q-1)