Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Kredit Industri Kelapa Sawit dari Bank Mandiri Tumbuh 5,13%

Irene Harty
09/9/2015 00:00
 Kredit Industri Kelapa Sawit dari Bank Mandiri Tumbuh 5,13%
(ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit untuk industri kelapa sawit naik sebesar 5,13%. Sampai Juli 2015 kredit kelapa sawit menjadi Rp57,4 triliun ketimbang Juli 2014 yang mencapai Rp54,6 triliun.

Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri, Indarto Pamoengkas, mengatakan hal itu sebagai wujud Bank Mandiri yang ingin terus berkontribusi pada pengembangan sektor perkebunan nasional terutama kelapa sawit. "Dari total pembiayaan itu, pembiayaan khusus pada pengembangan perkebunan kelapa sawit (on farm) mencapai Rp49,7 triliun sedangkan pembiayaan off farm sampai Rp7,7 triliun," ungkapnya melalui keterangan resmi, Rabu (9/9).

Pembiayaan off farm sendiri terdiri dari produk turunan kelapa sawit dari refinery sampai oleochemical. Bank Mandiri juga telah ditunjuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDP Sawit) sebagai bank penerima pembayaran pungutan ekspor sawit.

Hal itu terdapat dalam Nota Kesepahaman Bersama mengenai Pengembangan Kelapa Sawit Indonesia. Komitmne penuh datang Bank Mandiri untuk menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana pungutan ekspor sawit.

Dukungan juga ditunjukkan Bank Mandiri lewat partisipasinya Palm Oil Industry Development Conference (POIDEC) 2015 di Hotel Borobudur tanggal 9 – 10 September 2015. "Pengembangan industri kelapa sawit secara terencana, efisien dan mematuhi aturan yang berlaku akan membuat Industri Kelapa Sawit Indonesia kokoh dan sehat," lanjut Indarto.

Bank Mandiri juga telah berpengalaman dalam menangani perkembangan pembiayaan perkebunan kelapa sawit sejak 4 Bank Legacy yang akhirnya merger menjadi Bank Mandiri. Saat itu bank-bank milik negara selalu diikutsertakan pemerintah dalam berbagai skema pembiayaan program seperti PIR KHUSUS, PIR TRANS, PIR KKPA, PBSN I,II, III, hingga program KPEN-RP.

“Kami senantiasa meningkatkan kualitas pembiayaan dengan melakukan kajian rutin mengenai industri kelapa sawit baik melalui riset internal maupun dengan melibatkan pihak eksternal yang kompeten, mencakup semua aspek baik mikro maupun makro sehingga dapat membantu kami menjaga kualitas kredit secara optimal,” tukas Indarto. (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya