Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
GENERASI muda perlu menegaskan kembali Sumpah Pemuda yang dideklarasikan pada 1928 dengan berkarya nyata bagi Indonesia. Pada era digital, sumpah tersebut harus diimplementasikan dalam memperkuat perekonomian.
Pendiri dan CEO Bukapalak, Achmad Zaky, menegaskan hal itu saat dimintai tanggapan terkait relevansi semangat Sumpah Pemuda 1928 dalam era digital dan milenial.
"Digitalisasi tak terelakkan, mudah-mudahan kita enggak hanya menjadi pasar di era digital, tetapi juga jadi player dan penentu masa depan digital dunia," kata Zaky, Jumat (26/10).
Menurut Zaky, untuk meraih cita-cita Sumpah Pemuda dan mengimplementasikan hal itu dalam era digital, jalan bagi para pemuda Indonesia sesungguhnya terbuka luas, misalnya dengan menghadirkan ratusan startup dan unicorn sehingga Indonesia menjadi pemain besar industri digital.
"Untuk membuat Indonesia maju dan bebas dari kemiskinan, butuh startup-startup baru dan ratusan unicorn," kata dia.
Karena itu, generasi muda diminta untuk memberanikan diri merealisasikan ide dan gagasan tanpa terpaku pada ketersedian modal.
"Jangan banyak mikir dan banyak omong alias ribut di media sosial. Generasi muda harus langsung terjun jadi bagian dari pengurai masalah lewat ide dan gagasan yang diwujudkan, misalnya dalam sebuah startup," terang Zaky.
Founder dan CEO Jojonomic Indrasto Budisantoso mengatakan pemerintah telah memberikan banyak fasilitas untuk pengembangan industri kekinian, yakni ekonomi kreatif berbasis digital. Hal itu menjadi kesempatan berwirausaha sangat baik bagi generasi muda.
Menurut dia, generasi muda harus memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang ekonomi, seperti ditekankan Presiden Joko Widodo. Terlebih sektor ini digadang-gadang menjadi masa depan ekonomi.
Oleh sebab itu, kata dia, generasi muda yang menjadi pelakunya harus distimulus untuk lebih banyak lagi berkecimpung di sektor ini. "Kemudian saran kepada generasi muda untuk mulai dan take action, jangan hanya berandai-andai dan sebatas berpikir," kata Indrasto, Sabtu (27/10).
Estafet
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Pratikno, mengatakan memperingati Hari Sumpah Pemuda tidak cukup hanya dengan membaca berulang teks Sumpah Pemuda yang sudah dicetuskan 90 tahun lalu itu.
Menurut dia, menghadapi kondisi terkini diperlukan adanya smart idea yang diikuti dengan smart execution.
"Artinya, punya mimpi dan keinginan yang besar dan diikuti dengan upaya keras untuk mewujudkannya," kata Pratikno dalam pertemuan ilmiah bertajuk Estafet Kepemimpinan Milenial di Balai Senat UGM, Sabtu (27/10).
Dia menambahkan, Sumpah Pemuda 1928 menunjukkan adanya ide atau mimpi besar yang kemudian dilanjutkan dengan tindakan yang dilakukan oleh para pejuang sehingga Republik Indonesia ini dapat berdiri dan kukuh.
Pratikno mengungkapkan kalangan generasi muda pada era kekinian juga harus memahami dengan tepat era yang sudah jauh berbeda dengan era yang sebelumnya. Menurut dia, saat ini pemerintah sudah melakukan banyak hal yang merupakan implementasi dari cita-cita Sumpah Pemuda.
"Misalnya, membangun puluhan pelabuhan yang merupakan titik-titik konektivitas. Ini bagian dari Sumpah Pemuda: satu nusa, satu bangsa," kata Menteri Sekretaris Negara Kabinet Kerja itu.
Pratikno menambahkan, Jokowi tidak hanya mewujudkan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, tetapi juga satu harga (BBM). (AU/X-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved