Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Pengusaha Air Bersih Apresiasi Kinerja Kepolisian

(E-3)
25/10/2018 02:30
Pengusaha Air Bersih Apresiasi Kinerja Kepolisian
(MI/Dede)

PENGUSAHA air bersih yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Air Minum Swasta Perpipaan Indonesia (Aspasindo) mengapresiasi langkah kepolisian yang mengusut kasus pence­mar­an air oleh limbah.

“Pengusaha air bersih ber­­kepentingan karena air baku menjadi input penting dalam produksi. Jika terganggu, berdampak buruk pada mutu air di rumah kon­sumen,” kata Sekretaris Aspasindo Alfa Desideratus di Jakarta, Rabu (24/10).

Sebagai informasi, saat ini Polda Jawa Tengah melakukan penyidikan kasus pencemaran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Surakarta oleh limbah kimia pabrik tekstil. Polisi menduga ada kese­ngajaan dari pihak pabrik.

Kasus pencemaran air he­boh karena air produksi PDAM Toya Wening yang disalurkan ke rumah warga berubah jadi merah. Warga yang tinggal tak jauh dari kediam­an Presiden Joko Widodo itu lalu melapor ke PDAM Toya Wening.

Dari pengecekan, limbah itu masuk ke pipa saluran air PDAM Solo. Pencemar­an mengarah ke lokasi pabrik PT MCL di Jalan Adi Sumar­mo, Surakarta. Saat ini kepolisian menetapkan status tersangka kepada K, dari pi­hak perusahaan.

Dari keterangannya, Alfa melanjutkan pencemaran air jadi momok bagi perusahaan air. Bahkan baru-baru ini PDAM Tirta Patriot di Bekasi terpaksa mengurangi jumlah produksi dari 550 liter per detik menjadi 320 liter per detik.

“Tingginya pencemaran air baku tidak saja mengganggu pelayanan, tetapi juga mengakibatkan biaya produksi meningkat karena penggunaan bahan kimia untuk mengurai limbah.”

“Kewenangan menjaga mutu air baku dan menin­dak pelaku pencemaran ini ada di tangan pemerintah dan penegak hukum, bukan di perusahaan pengelola air perpipaan,” pungkas Alfa.

Alfa berharap langkah yang ditempuh Polda Jawa Tengah bisa dilanjutkan ke daerah lain yang diindikasikan sungainya tercemar berat limbah industri. (E-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya