Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SEBAGIAN besar orang mungkin tidak berpikir untuk mengekspor arang. Namun tidak halnya dengan Ali Burhan. Ia mencoba mencari tahu potensi luar biasa di balik arang tersebut. Jawabannya, shisa atau rokok ala Timur Tengah.
Untuk menikmati shisha, seseorang memerlukan arang yang tidak sembarangan.
"Dari situ muncul ide untuk produksi briket arang. Batok kelapa diproses jadi arang batok dan diporses lagi jadi briket, dibentuk kotak atau silinder," ujar Ali saat ditemui Media Indonesia di ICE BSD, Banten, Rabu (24/10).
Baca Juga:
Arang Bambu Untuk Komponen Baterai
Ali membangun usaha yang diproyeksikan untuk pasar ekspor itu sejak tahun 2012. Hebatnya, seluruh bahan baku produksi berasal dari dalam negeri. Kemudian hasil produksi, semuanya dikirim ke luar negeri karena pengguna shisha di Tanah Air belum terlalu masif.
Terlebih, para konsumen lokal rokok Timur Tengah tidak terlalu mengedepankan kualitas arang yang digunakan.
"Di sini tidak ada pemakainya. Kalaupun ada, orang Indonesia bisa pakai arang apapun, yang penting nyala," ucapnya.
Cara pemakaian seperti itu tidak ditolerir di Eropa. Pasalnya, konsumen di Benua Biru sangat memerhatikan kualitas pembakaran.
"Kualitas harus sesuai. Bahkan kami harus uji laboratorium untuk mengimbangi permintaan mereka," ujarnya.
Dalam sebulan, pemilik CV Omyra Global Resources itu mampu memproduksi sekitar 150 ton briket arang. Seluruhnya dikirim ke negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda serta Amerika Serikat.
Tahun lalu, ia mengatakan nilai ekspor yang diraih mencapai US$1 juta. Pada tahun ini, ia memproyeksikan capaian ekspor akan tumbuh dua kali lipat karena permintaan semakin besar.
"Optimistis tercapai. Sampai sekarang saja nilai ekspornya sudah melampaui hasil tahun lalu," imbuhnya.
Atas kinerja ekspor yang begitu menjanjikan, Ali diberi penghargaan Primaniyarta oleh Kementerian Perdagangan.
Ali pun mengakui peran pemerintah dalam memajukan sektor wirausaha sudah sangat baik.
"Saya rasa mereka sangat memerhatikan kami karena penghargaan ini, mereka yang jemput bola. Saya dapat undangan melalui surat elektronik dari Kemendag untuk ikut seleksi Primaniyarta. Saya tinggal isi formulir dan ikuti setiap tahapannya. Sebelumnya saya tidak tahu ada penghargaan ini. Saya pikir pemerintah mengawasi kinerja pelaku usaha seperti kami jadi kalau ada catatan bagus setiap tahun mereka tahu," pungkasnya.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved